Mendag Lutfi Curhat Dapat Julukan Menteri Urusan Minyak Goreng
Menteri Perdagangan (Mendag) Lutfi mengaku, akhir-akhir ini kehidupannya tidak bisa lepas dari masalah minyak goreng. Selain langka, harga minyak goreng di pasar tradisional juga terlalu tinggi, hingga di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Lutfi mengaku, akhir-akhir ini kehidupannya tidak bisa lepas dari masalah minyak goreng. Selain langka, harga minyak goreng di pasar tradisional juga terlalu tinggi, hingga di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Imbas terlalu sering berkutat di permasalahan tersebut, Mendag Lutfi kini sampai dapat julukan menteri urusan minyak goreng.
-
Kenapa Gudeg Manggar jadi langka? Karena Gudeg Nangka semakin menjamur, Gudeg Manggar menjadi makanan langka.
-
Apa yang diluncurkan oleh Mendag? "Bentuk inovasi kebijakan di bidang perdagangan Aset Kripto adalah pembentukan ekosistem kelembagaan. Dengan ekosistem yang lengkap, masyarakat akan merasa aman berinvestasi sehingga industri perdagangan Aset Kripto memberikan manfaat bagi perekonomian nasional".
-
Kenapa Lontong Cap Go Meh punya makna yang mendalam? Setiap lauknya memiliki makna simbolis yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
-
Siapa yang menjadi target Kemendag dalam menjajaki peluang pasar minyak goreng di Mesir? Delegasi KBRI Kairo diterima Direktur Utama ElTawheed Khaled Khouly beserta jajaran direksi.
-
Kapan Hendi berkunjung ke Habib Luthfi? Hendi kedapatan bertemu dengan Habib Luthfi di Pekalongan setelah kunjungannya ke kediaman ulama kenamaan tersebut diunggah oleh channel youtube Batik TV News.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
"Saya sekarang ini dikenal dengan menteri urusan minyak goreng, karena permasalahan kita yang masih terlihat. Tetapi ini bagian daripada tantangan kita tahun 2022," ujar Mendag Lutfi saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2022, Kamis (10/3).
Menurut dia, fenomena kenaikan harga komoditas saat ini terhitung lebih tinggi dibanding saat periode supercycle ekonomi di 2011. Dalam konteks ini, ia mencontohkan harga minyak nabati yang sudah naik 201,7 poin, atau hampir 27 persen.
Mendag Lutfi menyatakan, gejolak harga ini tak bisa lepas dari apa yang terjadi di luar negeri. Dia lantas mengambil contoh harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Kuala Lumpur yang mencapai rekor.
Menindaki lonjakan harga CPO global, Kementerian Perdagangan lantas memisahkan acuan harga lokal dan harga internasionalnya. Ini untuk memastikan produsen CPO mau memenuhi kewajiban pemenuhan pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) terlebih dahulu.
Namun karena sudah terbiasa dengan mekanisme pasar, Mendag Lutfi juga melihat ulang distribusi dari barang ini terjadi.
"Setelah 24 hari terjadi domestic market obligation (DMO) untuk CPO, kita sudah mendapatkan setidaknya 570 ribu ton yang sudah mustinya bisa dibagikan kepada rakyat Indonesia," ungkapnya.
"Kalau rakyat Indonesia jumlahnya 270 juta, kasarnya hari ini kita dalam 24 hari terakhir dapat satu orang 2 liter daripada minyak goreng. Tetapi di market barangnya tidak ada," keluh dia.
Gejolak Harga Komoditas Akan Terus Terjadi di 2022
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyoroti gejolak harga komoditas yang terjadi saat ini. Menurut dia, 2022 ini memang bukan merupakan tahun yang mudah untuk perkembangan harga komoditas.
"Saya ingin menegaskan, tahun 2022 ini bukan tahun yang mudah. Saya prediksi tahun ini penuh dengan tantangan. Tahun yang penuh dengan gejolak," ujar dia saat membuat rapat kerja Kementerian Perdagangan 2022, Kamis (10/3).
Dibandingkan 2021 lalu, Mendag Lutfi menilai, meski masih berhadapan dengan pandemi Covid-19, tapi pemerintah bisa melewatinya dengan baik.
"Tetapi, karena sebagian besar kegiatan ekonomi menurun, maka semua harga bisa kita lalui dengan stabil. Inflasi berjalan dengan baik, NTP (nilai tukar petani) naik juga baik. Ini merupakan hasil yang baik," urainya.
Sementara tahun ini akan jadi kebalikan dari 2021 lalu. Itu tergambar dari naiknya indeks-indeks Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dimana sejak Februari 2022 indeks sudah naik 140,7 poin, atau meningkat 20,7 persen secara year on year dibanding periode sama tahun lalu.
Mendag Lutfi mengatakan, itu jadi angka tertinggi sejak 2011. Kala itu, pemerintah harus berhadapan dengan fenomena supercycle ekonomi, tapi kenaikannya hanya 137,6 poin.
"Artinya, temperatur sudah jauh lebih tinggi dibanding 2011," ungkap dia.
Oleh karenanya, ia mengingatkan jajarannya di Kementerian Perdagangan untuk terus berinovasi mengatasi gejolak harga komoditas saat ini. Dia pun menuntut dirinya sendiri beserta kolega untuk bekerja di luar batas.
"Saya juga ingin tegaskan, raker kali ini adalah milestone yang penting. Karena kita harus secara out of the box memikirkan tidak hanya business as usual, karena persoalan kita pada hari ini juga lumayan susah dan kompleks," tegasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/ags)