Mendag pastikan Brexit tak pengaruhi perundingan CEPA RI-Uni Eropa
"Kami tetap berniat utuh untuk mengadakan perundingan dengan Uni Eropa," ujar Mendag Lembong.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi global, khususnya negara-negara di Asia tenggara. Sebab, hal tersebut akan berdampak secara tidak langsung terhadap kepercayaan investor dan pelaku usaha.
Meski demikian, mendag memastikan bahwa fenomena Brexit tersebut tidak akan mengganggu jalannya perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia.
"Itu bisa saya jawab langsung, pasti tidak (mengganggu negosiasi EU-CEPA). Kami tetap berniat utuh untuk mengadakan perundingan dengan Uni Eropa dan justru ini mempertegas komitmen kami dengan baik kepada Uni Eropa maupun kepada Inggris," kata Menteri Thomas di Jakarta, Selasa (28/6).
Namun, lanjut Thomas, pihaknya masih menghitung dampak dari Brexit terhadap aspek perdagangan antara Inggris dan Indonesia.
Dia menambahkan, dengan berkurangnya jumlah anggota dari Uni Eropa membuat Indonesia memikirkan lebih dalam bagaimana merundingkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Inggris secara terpisah dengan Uni Eropa.
"Ini kan baru referendum. Bentuk persisnya dari cerai ini masih belum ketahuan, ini masih butuh perundingan antara pihak Inggris dan pihak Uni Eropa. Ada beberapa variasi bentuk cerai, kan ada pisah total, ada yang cuman terpisah tapi berasosiasi. Jadi detil-detil ini harus perlu diuraikan dalam hari-hari dan minggu-minggu berikutnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter menilai Brexit bergulir menjadi isu populer, khususnya, di Uni Eropa. Agar tak ketularan, negara-negara saat ini masih menjadi anggota Uni Eropa diduga bakal menahan diri membuat kebijakan yang berpotensi mengusik ketidakpuasan masyarakat.
"Ini berdampak pada perundingan multilateral dan negosiasi perdagangan bebas dengan indonesia. Masing-masing negara di Uni Eropa berubah attitude untuk menjaga kepentingan masyarakatnya," kata Chris saat diskusi: Inggris Memilih Mudik dari Uni Eropa, Jakarta, Sabtu (25/6).
Atas dasar itu, menurutnya, penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia berpotensi melewati target waktu yang telah ditentukan, 2019. Jika demikian, ini dinilai tak menguntungkan Indonesia.
"Untuk menggenjot perekonomian, Indonesia banyak mengandalkan foreign direct investment dan ekspor. Makanya pemerintah mendorong free trade agreement, bahkan hingga ke Amerika Latin," katanya.
Baca juga:
Lebih dari 1 juta orang menyesal sumbangkan suara untuk Brexit
5 untung rugi ekonomi Indonesia saat Inggris minggat dari Uni Eropa
Dampak Brexit, Indonesia jadi tempat yang aman untuk investasi
30 bank sentral dunia kawal kestabilan pasar keuangan pasca Brexit
BKPM: Brexit buka peluang Inggris tingkatkan investasi di Indonesia
Brexit buat Premier League tak menarik bagi pemain
Bank Indonesia blak-blakan soal dampak Inggris keluar dari Eropa
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dijanjikan oleh Partai Konservatif terkait masalah ekonomi di Inggris? Partai Konservatif berkampanye mengenai isu-isu ekonomi, berjanji untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi kekuatan serikat pekerja yang mendukung pemogokan massal.
-
Apa yang menjadi fokus Kemendag dalam menjaga kelancaran kegiatan ekonomi? "Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"