Mengungkap 4 rahasia menguntungkan investasi emas di masa muda
Menabung uang sebenarnya bukanlah sebuah masalah. Namun, zaman terus berkembang dan tren berubah. Saat ini, banyak orang tak lagi menabung dalam bentuk uang, tapi beralih ke emas sebagai bentuk investasi. Bukan emas perhiasan, tapi emas batangan.
Menabung selama ini selalu identik dengan uang. Dari kecil, seseorang sudah didoktrin untuk rajin menabung karena merupakan pangkal kekayaan. Orang tua juga sering menasehati agar sebagian uang jajan ditabung.
Menabung uang sebenarnya bukanlah sebuah masalah. Namun, zaman terus berkembang dan tren berubah. Saat ini, banyak orang tak lagi menabung dalam bentuk uang, tapi beralih ke emas sebagai bentuk investasi. Bukan emas perhiasan, tapi emas batangan.
-
Mengapa emas di Indonesia menjadi pilihan investasi yang populer? Emas dikenal sebagai aset yang memiliki nilai yang relatif stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
-
Apa keunggulan investasi emas dibandingkan investasi lainnya? Investasi emas menjadi pilihan lantaran nilai logam mulia yang konsisten, pengembalian yang andal, dan likuiditas yang tinggi.
-
Siapa yang cocok dengan investasi emas tabungan? Dengan melihat perbedaan di atas, tabungan emas jelas lebih cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi emas dalam jangka panjang dengan biaya yang lebih rendah dan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Sementara, perhiasan emas lebih cocok buat kamu yang ingin memiliki emas untuk dipakai sebagai aksesori dan mempercantik diri, dengan nilai investasi sebagai pertimbangan sekunder.
-
Apa tujuan dari investasi emas? Selain menabung, investasi juga diperlukan untuk mempersiapkan masa depan yang mandiri secara finansial. Ada banyak instrumen investasi yang tersedia, bahkan nggak sedikit yang menawarkan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, salah strategi investasi bisa jadi hal yang merugikan karena ketidakpastian ekonomi global juga jadi faktor yang membuat anjloknya nilai investasi. Jika ingin mencari instrumen investasi yang aman dan stabil, emas bisa jadi pilihannya.
-
Kenapa emas baik untuk investasi? Emas sejak lama sudah menjadi salah satu instrumen investasi yang memiliki nilai tinggi dan kebal terhadap inflasi.
-
Kapan BRI Danareksa Sekuritas meraih penghargaan sebagai bank investasi terbaik? Di samping itu, prestasi juga didapatkan BRI Danareksa Sekuritas. Perusahaan anak dari BRI Group itu berhasil mempertahankan gelar 6 tahun berturut-turut sebagai bank investasi terbaik di Indonesia (best investment bank in Indonesia) versi Alpha Southeast Asia.
Menabung emas bisa dimulai dari yang paling kecil seukuran 0,01 gram dan mulai dari harga di sekitaran Rp 5.000. Namun menabung emas mempunyai keuntungan lebih banyak dibanding menbaung uang.
Berikut uraiannya seperti dikutip merdeka.com dari hipwee:
Bunga tabungan di bank kecil
Menabung uang di bank memang dijanjikan mendapatkan bunga tiap bulannya. Tapi, bunga yang didapatkan ternyata sangatlah kecil.
Menurut data terbaru di tahun 2017 ini saja, salah satu bank BUMN Indonesia memberikan bunga hanya sebesar 4,25 persen pada tabungan deposito Rp 1 juta hingga Rp 50 juta.
Bunga tabungan tersebut tentu saja masih kecil jika dihitung 2 hingga 5 tahun mendatang. Apalagi, belum dihitung penaikan inflasi di tahun tersebut.
Menabung emas tentu berbeda dengan uang. Harga emas yang cenderung naik dan tidak terpengaruh oleh inflasi. Beberapa hal ini tentu saja lebih menggiurkan.
Pengaruh inflasi terhadap tabunga uang
Inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinyu, diikuti dengan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Sebagai contoh, harga sebungkus mie instan tahun ini tidak akan sama dengan harga mie instan tahun depan. Begitu juga dengan harga makanan pokok lain seperti beras, tepung dan lain sebagainya.
Naiknya inflasi terkadang lebih tinggi dibanding bunga deposito. Hasilnya, bunga tabungan yang didapat tidak berguna sama sekali karena harga barang juga ikut naik.
Contoh lain, jika Anda punya niatan untuk membeli rumah atau beribadah haji dan menabung uang di bank, ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terkumpul sampai pada budget yang diinginkan karena akan berpengaruh terhadap inflasi. Sebab, harga rumah dan ONH selalu naik setiap tahun sementara deposito justru terus berkurang karena inflasi jauh lebih besar dari bunga deposito.
Emas terus naik tak terpengaruh inflasi
Sebagai ilustrasi, jika pada tahun 1999 harga sebuah mobil sekitar Rp 229 juta dan setara dengan 2,7 kg emas yang saat itu bernilai Rp 85.000 per gram, bayangkan apa yang terjadi pada 10 tahun kemudian.
Di tahun 2009, harga emas adalah sebesar Rp 350.000 per gram. Jika dikalikan dengan 2,7 Kg emas yang dipunyai. Hasilnya menjadi sekitar Rp 945 juta atau hampir 1 milyar.
Artinya, Anda bisa membeli 2 mobil meski harga mobil tersebut sudah naik menjadi Rp 390 juta. Sebagai catatan, sejak 2001 harga emas naik pada kisaran 20-37 persen dan tidak terpengaruh oleh inflasi.
Bebas pajak dan mudah dicairkan
Tidak seperti tanah atau bangunan yang sudah pasti dikenakan pajak, emas batangan bebas dari pajak. Bukan berarti kemudian tidak ada untungnya untuk investasi dalam bentuk lain. Sebab tanah ataupun properti lain juga menjadi bentuk investasi yang tak kalah menjanjikan.
Dari segi likuiditas (mudah dicairkan), emas jelas lebih baik dibanding bentuk investasi lainnya. Jika ada kebutuhan mendesak, Anda bisa mencairkan emas sebanyak yang dibutuhkan.
Jika Anda berniat membeli tanah, ruko, apartemen atau bentuk properti lainnya, tabung dulu uangnya dalam bentuk emas. Jika nilai emas sedang naik, bisa kemudian ditukar dengan uang untuk dibelikan tanah.
(mdk/idr)