Ini Faktor Buat Harga Emas Mahal dan Terus Naik, Sudah Terjadi Sejak Era Kerajaan
Nilai emas cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini berbeda dengan mata uang yang mengalami devaluasi seiring waktu.
Emas saat ini masih diagungkan sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang. Meskipun, zaman telah berganti dan standar kekayaan di masyarakat mengalami pergeseran.
Bahkan, nilai emas cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini berbeda dengan mata uang yang mengalami devaluasi seiring waktu.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Mengapa koin emas itu bernilai tinggi? Yang menambah nilai koin-koin tersebut di mata para kolektor adalah kesalahan yang tidak biasa yang membuatnya unik. Jadi, di antara koin-koin tersebut, terdapat guinea Charles II dengan kesalahan cetak, di mana 'CRAOLVS' menggantikan 'CAROLVS' yang diharapkan.
-
Kenapa harga emas Antam naik hari ini? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Lantas apa alasan mengapa harga Emas tetap mahal dan berharga dibandingkan jenis logam lainnya?
Melansir laman resmi Antam, keistimewaan emas letaknya berada cukup jauh di perut bumi yang membuat para penambang harus menggali lebih dalam untuk menemukan logam mulia ini. Selain itu, pertambangan emas juga belum terlalu banyak.
Bahkan, menurut situs gold.org, terdapat sekitar 45 negara yang memiliki tambang emas. Termasuk, salah satunya di Indonesia.
Selanjutnya, biaya produksi yang dikeluarkan untuk mengolah emas juga sangat besar. Sehingga, tentunya sangat masuk akal apabila ketersediaan emas batangan murni masih terbatas dan membuat harganya sangat mahal.
"Aspek lainnya yang membuat harga Emas semakin mahal adalah karena dia merupakan logam mulia dengan ketahanan yang tinggi. Berbeda dari jenis logam perak, tembaga yang akan mengalami korosi dan besi yang akan berkarat. Karena tidak awet, tak heran jika logam-logam tersebut pun akan mengalami penurunan nilai seiring dengan waktu," tulis Antam dikutip Jumat (11/10).
Pertimbangan lainnya yang membuat harga Emas semakin mahal adalah karena dia merupakan logam mulia dengan ketahanan yang tinggi. Berbeda dari jenis logam perak, tembaga yang akan mengalami korosi dan besi yang akan berkarat yang menyebabkan penurunan nilai seiring dengan waktu.
Dari Faktor Sejarah
Dari faktor sejarah, emas merupakan logam yang banyak digunakan sebagai bahan perhiasan maupun objek kekayaan bagi keluarga kerajaan selama turun-temurun. Bukti sejarah inilah yang membuat emas menjadi salah satu jenis 'logam mulia'.
Tak hanya itu, emas pada masa lalu juga menjadi salah satu alat tukar perdagangan yang paling umum. Pada era kerajaan, koin-koin emas umumnya memiliki cap kepala Raja yang memerintah saat itu.
Tak heran, emas tetap menjadi komoditas berharga untuk menjaga nilai dari suatu harta. Terutama, saat masa resesi ekonomi banyak orang yang memutuskan untuk mengalihkan sejumlah harta kekayaan mereka ke dalam bentuk emas murni.