Menhub Budi Ingatkan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Lebih Berhati-hati
Budi mengakui, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh karena hal itu merupakan kerja sama antarbisnis (business to business/B to B) kedua pihak, Garuda dan Sriwijaya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air lebih berhati-hati terkait kerja sama manajeman yang berpengaruh terhadap karyawan dan pelayanan kepada masyarakat.
Menhub Budi mengatakan dia sudah bertemu dengan kedua pihak tersebut. "Kita sudah bertemu, kita sudah memanggil mereka intinya kita mengharapkan, karena melayani masyarakat, agar mereka berhati-hati dengan cermat," katanya.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda di Sumatera Selatan? Kolonel Barlian bin H. Senapi Anggur, lahir 23 Juli 1922 di Tanjung Sakti, Sumatera Selatan ini adalah mantan Panglima Kodam IV/Sriwijaya sekaligus salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia? Anggota Global Council on Faith itu pernah ditunjuk sebagai Komisaris Garuda Indonesia. Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Kenapa Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat? Pemeriksaan armada angkutan lebaran itu dilakukan untuk memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang mudik Lebaran/Idulfitri 1445 Hijriyah.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
Budi mengakui, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terlalu jauh karena hal itu merupakan kerja sama antarbisnis (business to business/B to B) kedua pihak, Garuda dan Sriwijaya.
"Kami enggak bisa masuk secara jauh. Ada peran masing-masing yang harus menyelesaikan. Harapan kita Garuda dan Sriwijaya mencari jalan keluar supaya ini selesai," katanya.
Perombakan Direksi
Pernyataan tersebut menyusul adanya perombakan direksi Sriwijaya Air oleh pemegang saham beberapa waktu lalu yang berujung pada polemik dan protes karyawan Sriwijaya Air.
Direksi yang dirombak beberapa waktu lalu adalah tiga perwakilan dari Garuda Indonesia yang ditempatkan di Sriwijaya Air untuk membantu permasalahan keuangan perusahaan, di antaranya Joseph Andrian Saul sebagai Direktur Utama, Harkandri M. Dahler yang menjabat Direktur Sumber Daya Manusia dan Layanan, dan Joseph K. Tendean selaku Direktur Komersial.
Perombakan direksi tersebut menyebabkan keresahan di antara karyawan Sriwjaya Air karena akan mempengaruhi kerja sama dengan PT Citilink Indonesia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia, sebab erat kaitannya dengan kesejahteraan karyawan.
Dalam surat pemberitahuan yang berkop logo serta nama maskapai Sriwijaya Air bernomor 001/Plt.DZ/EXT/SJ/IX/2019 yang menyatakan bahwa Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul diberhentikan sementara pada Senin (9/9).
Dalam surat tersebut juga diumumkan Pelaksana Tugas Direktur Utama yang baru, yakni Anthony Raimond Tampubulon.
Selain itu, Amirullah Hakiem selaku Direktur Keuangan, Fadjar Semiarto selaku Direktur Operasi, Romdani selaku Direktur Perawatan dan Teknik dan Toto Soebandoro selaku Direktur (DV).
(mdk/idr)