Menkeu Bambang tegaskan tak ada anggaran tutupi kerugian Pertamina
Baik melalui PMN ataupun pengurangan dividen.
Pemerintah menyebut akan mengganti kerugian PT Pertamina (Persero) sebesar Rp 15 triliun akibat menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Pembayaran kerugian tersebut bakal ditutupi dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN),
Apalagi, Presiden Joko Widodo meminta Pertamina menurunkan harga BBM subsidi lantaran harga minyak dunia anjlok. Dengan begitu, kerugian Pertamina akan semakin membengkak jika harga BBM diturunkan.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga melakukan inovasi dalam penyaluran BBM dan LPG bersubsidi? “Pertamina secara berkelanjutan akan memonitor dan mengevaluasi proses distribusi subsidi energi. Inovasi akan terus dilakukan. Semua ini tujuannya agar subsidi energi tepat sasaran yang kemudian dapat membantu daya beli masyarakat dan produktivitas pelaku usaha kecil,“ jelas Fadjar.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan pemerintah tidak mengalokasikan anggaran untuk tutupi kerugian Pertamina pada APBN Perubahan 2015 dan Rancangan APBN 2016. Baik melalui PMN ataupun pengurangan dividen.
"Tidak ada, coba saja dibongkar anggarannya, ada tidak? Di 2016 juga tidak ada, APBN 2016 dari mana coba. Pokoknya tidak ada di anggaran pemerintah," ujar Menteri Bambang di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (2/10).
Namun, kata dia, pemerintah tetap akan menjaga agar Pertamina tidak kesulitan dana karena harus mengutamakan kepentingan masyarakat. Pemerintah bakal mencarikan jalan keluar untuk Pertamina agar tidak alami kerugian.
"Kalau kebijakan harga tanya Kementerian ESDM. Kita upayakan Pertamina tidak kerepotan. Kita jaga supaya Pertamina tidak kesulitan, tapi kita juga memperhatikan harga yang terjangkau oleh masyarakat," tutup Bambang.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kesepakatan dengan pemerintah terkait mengapa harga Premium tak kunjung naik di saat harga Pertamax justru melejit. Pertamina menjelaskan bahwa pemerintah memberikan kompensasi berupa proyek migas.
Proyek ini alat barter ke Pertamina akibat kerugian penjualan Premium yang tidak kunjung ke harga keekonomian. Harga Premium yang berada di kisaran Rp 7.300 per liter, dan Solar di level Rp 6.900 per liter saat ini membuat Pertamina masih menanggung kerugian.
"Pemerintah akan berikan kompensasi ke Pertamina karena mereka (pemerintah) sudah tahu harga BBM yang sebenarnya (keekonomian) harus dijual. Opsinya banyak seperti berikan Pertamina kesempatan untuk kelola hulu migas atau proyek strategis di sektor migas," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/6).
Proyek ini diharapkan dapat membantu Pertamina meraup target laba tahun ini sebesar USD 1,7 miliar dan tidak terganggu akibat kerugian penjualan Premium. "Pokoknya kita harus balance. Laba kita harus bisa (minimal) USD 1,7 miliar. Itu yang kita sampaikan ke pemerintah," cetusnya.
Baca juga:
Jika harga BBM diturunkan, Pertamina minta setoran dividen berkurang
Ketimbang premium, Pertamina lebih enteng pangkas harga solar
Dari DPR hingga Jokowi suarakan harga Premium turun
Pemerintah pastikan tutup rugi Pertamina akibat jual murah Premium