Menkeu: Indonesia punya peluang lolos dari middle income trap
Pemerataan pembangunan menjadi kunci Indonesia terhindar dari jebakan kelas menengah.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Indonesia saat ini belum terjebak dalam negara middle income trap. Menurutnya, Indonesia berpeluang terhindar dari fenomena itu.
"Peluang kita terhindar dari middle income trap masih cukup besar," ujarnya dalam Seminar Internasional Middle Income Trap yang diselenggarakan Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/12).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kapan Kemenkeu RI berganti nama menjadi Kementerian Keuangan? Sejak 2009, Departemen Keuangan resmi berubah nama menjadi Kementerian Keuangan sampai sekarang.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
Indonesia, lanjutnya, saat ini memang berada dalam status sebagai negara kelas menengah dengan pendapatan per kapita sekitar USD 5,170 (standar harga internasional PPP 1990). Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk naik kelas ke kelompok negara berpendapatan tinggi.
Hal ini didasarkan pada beberapa faktor seperti Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar baik berupa kekayaan alam maupun jumlah penduduk yang besar mencapai 250 juta orang.
Bahkan, secara demografi struktur penduduk, di Indonesia didominasi oleh kelompok usia produktif. "Selain itu, kinerja ekonomi makro kita cukup baik," tegasnya.
Namun, Chatib mengakui jika tidak mudah untuk melakukan lompatan dari kelompok kelas menengah kepada kelompok berpenghasilan tinggi.
Studi Bank Dunia bahkan menunjukkan bahwa negara yang terperangkap ke dalam jebakan kelas menengah jauh lebih banyak dibandingkan negara yang mampu naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Tantangan Indonesia, tambahnya, dari sisi eksternal adalah masih adanya ketidakpastian ekonomi global dan tingginya volatilitas harga minyak. Sementara dari sisi domestik adalah perlambatan produktivitas ekonomi, tren penurunan produksi minyak, masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran serta adanya peningkatan kesenjangan ekonomi.
Chatib mengungkapkan beberapa strategi pemerintah ke depan adalah menjaga pertumbuhan ekonomi haruslah berkelanjutan sekaligus inklusif.
Pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable) haruslah didukung dengan meningkatnya produktifitas yang ditunjang oleh peningkatan kualitas SDM, pengelolaan SDA yang baik untuk penciptaan nilai tambah tinggi di dalam negeri, pengembangan teknologi dan inovasi serta tentunya dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi.
"Pertumbuhan yang inklusif diarahkan agar kemajuan ekonomi haruslah juga dinikmati oleh kelompok masyarakat berpendapatan rendah sehingga mampu mengatasi persoalan ketimpangan pendapatan," kata Chatib.
Seperti diketahui, middle income trap adalah suatu kondisi mengenai perkembangan ekonomi di mana suatu negara yang sudah berhasil masuk ke kelompok negara berpendapatan menengah (middle income countries), tapi kemudian mengalami stagnasi dalam jangka waktu cukup lama dan tidak berhasil naik ke dalam kelompok negara berpendapatan tinggi. Fenomena ini banyak dijumpai di berbagai negara berkembang.
(mdk/bim)