Menko Kemaritiman akui ambisi pembangunan Presiden Jokowi berat
Target pembangunan Presiden Jokowi ini disebut menjadi peluang pengusaha berinvestasi besar.
Menteri Koordinator bidang Maritim Indroyono Soesilo mengatakan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna membenahi sektor maritim dalam negeri cukup berat. Setidaknya terdapat lima hal utama yang bakal dia kerjakan.
"Intinya, kami ingin membangun tol laut yang menghubungkan pelabuhan," ucap Indroyono di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).
Tak hanya itu, program pembangunan 24 pelabuhan yang digadang-gadang Jokowi bukanlah hal yang mudah. "Lalu juga akan dibangun jalur kereta api sepanjang 5.500 km di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua," tuturnya.
Indroyono melanjutkan, tugas ketiga yang bakal dia kerjakan yakni di sektor energi listrik. Dia mengungkapkan jika pemerintah tidak menambah pembangkit listrik, maka dapat dipastikan dalam empat hingga lima tahun ke depan Pulau Jawa akan gelap gulita.
Kapasitas produksi energi listrik sebesar 23.000 MW diperkirakan tidak mampu memenuhi seluruh penduduk di Pulau Jawa. "Kalau enggak berhasil melakukannya dalam empat-lima tahun akan terjadi pemadaman total di Jawa," tegas Indroyono.
Indroyono menambahkan, pemerintahan Jokowi-JK menargetkan akan menambah pembangkit listrik sebesar 35.000 MW. Namun, yang menjadi kendala yakni pembebasan lahan hingga kepada proses perizinan.
"Di Jawa kita miliki 23.000 MW. Jawa butuh tambahan 1.800 MW listrik per tahun. Kami sangat harapkan energi yang baik dan bersih. Kami ingin melanjutkan tenaga panas bumi seperti Chevron dan pembangkit tenaga air," paparnya.
Kemudian yang keempat, tambahnya, ialah memajukan sektor kelautan dan perikanan. "Serta yang kelima mengembangkan potensi pariwisata dengan memperbanyak turis asing," ungkapnya.
Terkait semua target pembangunan itu, Indroyono mengungkapkan bahwa disitulah peluang investor asing untuk menanamkan modalnya. "Ini peluang kedua bagi anda untuk dikembangkan," jelasnya.