Menko Luhut Optimistis Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Laku di Pasaran
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, produk motor listrik buatan anak bangsa akan mendapatkan pasar dalam negeri. Sebab, produk tersebut berkualitas dan mampu menarik minat masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, produk motor listrik buatan anak bangsa akan mendapatkan pasar dalam negeri. Sebab, produk tersebut berkualitas dan mampu menarik minat masyarakat.
"Semua orang mau lah, saya saja tadi mau beli. Suaranya tidak ribut," kata dia, di Monas, Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
Dalam penjualan akan dipengaruhi oleh mekanisme supply and demand. Namun dia optimistis, kenyamanan yang ditawarkan oleh motor listrik buatan dalam negeri bisa memberikan nilai tambah lebih.
"Ya itu nanti supply demand dan kenyamanan. Dan memang kalau orang mau gebar-gebertidak akan bisa gitu. Ya nanti yang suara-suara ribut kita kasih pajaknya tinggi sedikit," ungkap dia.
Dia pun menegaskan komitmen pemerintah untuk berpihak pada produk kendaraan listrik dalam negeri. Salah satunya lewat alokasi APBN untuk membeli kendaraan listrik.
"Mungkin 2021 APBN kita bisa diarahkan untuk mobil dan motor listrik.
Kalau nanti produksi dalam negeri itu bisa dapat (benefit) yang lebih bagus lagi," ujar dia.
Pemerintah juga berkomitmen untuk membuka ruang agar pasar kendaraan listrik dapat diisi oleh banyak pemain. Jadi tidak hanya akan dikuasi oleh satu pihak atau segelintir pihak.
"Saya senang dirut PLN ini sudah bikin charging (station). Saya bilang nanti bikinnya jangan anak usahanya lagi. Biarkan swasta. Biar mereka berkembang," tegas Luhut.
Baca juga:
Kampanye Kendaraan Listrik, Luhut Hingga Budi Karya Keliling Jakarta Naik Gesits
Menko Luhut Ajak Masyarakat Dukung Karya Anak Bangsa
Menko Luhut Soal Performa Gesits: Bunyinya Halus
Perkenalkan Kendaraan Listrik, Tiga Menteri Jokowi Konvoi di Monas
Luhut: PLTSa Putri Cempo Solo Jadi Percontohan Kota Lain
Luhut Bantah Ada Lahan Milik Prabowo di Ibu kota Baru
Luhut Tinjau Lokasi Pembangunan Masjid dari Putra Mahkota Abu Dhabi di Solo