Menko PMK Usul Harga Rapid Test Buatan Dalam Negeri Dijual Rp75.000
Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020, di mana tarif pemeriksaan rapid test dibatasi sampai Rp150.000 saja.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengusulkan agar harga alat rapid test dalam negeri dipatok sebesar Rp75 ribu.
Hal ini dilakukan agar rapid test dalam negeri bisa lebih terjangkau dan tidak membebani masyarakat.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa KPK memeriksa Eddy Hiariej? Eddy Hiariej diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
-
Kapan Eddy Hiariej diperiksa oleh KPK? Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Mengapa KPK menunda pemeriksaan Eddy Hiariej? Eddy diketahui mengirim surat permohonan penjadwalan ulang karena sakit.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/2875/2020, di mana tarif pemeriksaan rapid test dibatasi sampai Rp150.000 saja.
"Maksimum Rp150.000, harga kita upayakan kita tekan semakin rendah, saya sudah sampaikan kepada kepala BPPT Rp75.000. Ini kan bisa jadi patokan riil di lapangan, kalau ada produk yang harganya di atas ini, kan tidak laku," ujarnya saat diminta keterangan oleh wartawan di Gedung Kemeko PMK, Kamis (9/7).
Muhadjir menyebutkan, karena diproduksi dalam negeri, rapid test kit yang dinamakan RI-GHA tersebut akan memiliki harga yang lebih murah dibanding test kit impor. Pihaknya siap bersaing dan banting harga jika suatu saat harga produk rapid test impor lebih murah dari produk buatan dalam negeri.
"Saya yakin produk dalam negeri nanti rapid test lebih murah, mampu bersaing dan siap-siap, kalau ada produk luar yang banting harga, kita juga siap-siap banting harga," ujarnya.
Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri
Lebih lanjut, Muhadjir menyatakan pihaknya bersama Kemenristek akan terus menindaklanjuti untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri tanpa harus bergantung produk luar.
"Kita perlu ada revolusi mental untuk mencintai produk sendiri dan percaya diri dengan produk dalam negeri," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)