Menpar: Maret, Terminal Maskapai Penerbangan Berbiaya Murah Ada di Indonesia
Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya, menyebutkan Indonesia akan segera memiliki Terminal Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah atau Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Dia menyebutkan, adanya terminal LCCT akan mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik.
Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya, menyebutkan Indonesia akan segera memiliki Terminal Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah atau Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Hal itu bertujuan untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Adapun LCCT pertama yang dimiliki Indonesia tersebut berlokasi di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. "Maret ini de facto LCCT sudah ada di Indonesia," kata Menpar Arief di Skye Restaurant, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
-
Mengapa penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati? Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6
-
Bagaimana cara penghuni Kelapa Gading mencapai Bandara Soekarno-Hatta? Lokasi kawasan ini pun sangat strategis dengan akses tol yang langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.
-
Kapan Xanana Gusmao tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta? Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, Xanana tiba sekitar pukul 07.50 WIB.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Dimana letak Wisata Pakuhaji Bandung? Letaknya pun sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa saja yang ikut dalam ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Dalam ramp chek tersebut, Menhub ditemani pihak dari maskapai dan operator Bandara memeriksa bagian roda pesawat dan beberapa fungsi alat dari pesawat milik BUMN Garuda Indonesia.
Dia menyebutkan, adanya terminal LCCT akan mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik. Sebab, biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih rendah. "Biayanya kan lebih murah daripada yang normal (terminal full service)," ujarnya.
Dia menyebutkan, selama ini pertumbuhan penumpang pesawat tertinggi adalah pengguna LCC, bukan Full Service. Namun sayangnya Indonesia belum memiliki LCCT seperti yang telah ada di beberapa negara tetangga.
"Airlines peranannya sangat penting di dalam tourism Indonesia. Airlines dibagi 2, Full Service dan LCC. Pertumbuhan full srrvice kurang dari 5 persen, pertumbuhan LCC lebih dari 20 persen. Indonesia tidak memiliki satupun LCCT, mau mendarat di mana para LCC itu?" ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta disulap menjadi LCCT pertama di Indonesia. Harapannya hal ini mampu menjadi daya tarik para wisatawan terutama dari mancanegara yang saat ini sebagian besar memilih bepergian dengan maskapai LCC.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa terminal 1 dan terminal 2 sebetulnya saat ini sudah mengusung low cost carrier. Namun setelah revitalisasi kedua terminal tersebut akan menjelma sepenuhnya menjadi terminal LCCT.
Dia mengungkapkan, saat ini proses revitalisasi tengah berlangsung dan ditargetkan selesai 3 tahun mendatang pada 2021. Lambatnya proses tersebut sebab kedua terminal masih tetap difungsikan meski sedang direvitalisasi.
"Selesai 2021. Tapi kalau implementasinya akan mulai dengan pendekatan tahun depan akan kita mulai," kata dia.
Dia menambahkan, revitalisasi tersebut juga akan meningkatkan daya tampung penumpang di terminal 1 dan 2 yang saat ini masing-masing kapasitasnya adalah 9 juta penumpang menjadi 25 juta atau hampir tiga kali lipatnya.
"Terminal 1 menjadi lebih luas desain konstruksinya 9 juta menjadi 25 juta. Terminal 2 juga sama," ujarnya.
Dia juga menjelaskan terminal 2 akan terkoneksi seperti terminal 3 di mana semua sub terminal seperti 2D, 2F dan lain sebagainya akan terhubung tanpa ada pemisah. "Nanti akan nyatu panjang kayak terminal 3," ujarnya.
Dia menjelaskan, perbedaan mendasar terminal 1 dan terminal 2 saat menjadi full terminal LCCT ada tiga. Pertama adalah seamless journey dimana diharapkan dapat menyedot penumpang wisatawan backpaker yang membawa barang sedikit saat bepergian. Karena di LCCT antrean saat check in atau hendak masuk pesawat antreannya akan dibedakan dengan yang membawa banyak bagasi.
Kedua adalah Fast procesing time dimana mesin check in mandiri akan diperbanyak sehingga penumpang dapat melakukan check in sendiri melalui mesin yang disediakan tanpa harus antri panjang. Sementara itu counter check in manual akan dikurangi jumlahnya dalam rangka membuat lahan terminal menjadi semakin luas. Terkahir adalah differentiated service atau pelayanan bagasi sendiri.
Selain itu, Self boarding gate juga akan diterapkan dimana pemeriksaan keamanan hanya akan menjadi satu tahap. Selanjutnya penumpang bisa langsung masuk ke gate hanya dengan menscan barcode yang terdapat di tiket pesawat.
Terminal 1 akan menjadi LCCT untuk penerbangan domestik. Sementara terminal 2 akan menjadi LCCT penerbangan internasional. Oleh sebab itu, Air Asia yang saat ini ada di terminal 3 akan dipindahkan ke terminal 2. "Jadi nanti terminal maskapai penerbangan berbiaya murah internasional yang ada di terminal 3 misal Air Asia pindah kembali lagi ke terminal 2," ujarnya.
Baca juga:
BPS: Penumpang Pesawat Turun di Januari 2019 Akibat Kebijakan Bagasi Berbayar
Sriwijaya Air Turunkan Harga Tiket ke Makassar dan Padang Hingga 40 Persen
AirAsia Rugi Rp 998 Miliar
Mulai Besok, Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Jakarta-Padang Hingga 40 Persen
Kemenhub: Tarif Pesawat Mahal, Penumpang Bus Jakarta - Solo Terus Meningkat
Tak Hanya Lion Air dan Citilink, Pelni Juga Terapkan Bagasi Berbayar
Menhub Budi Tekankan Tak Bisa Intervensi Soal Harga Tiket Pesawat