Fakta Menarik Bandara Husein Sastranegara, Punya Peran Penting di Zaman Jepang
Bandara Husein Sastranegara memiliki peran penting saat penjajahan Jepang.
Bandara Husein Sastranegara memiliki peran penting saat penjajahan Jepang.
Fakta Menarik Bandara Husein Sastranegara, Punya Peran Penting di Zaman Jepang
Bandara Husein Sastranegara sempat menjadi lokasi penerbangan internasional paling diminati di Jawa Barat. Pesawat dari Malaysia dan Singapura sering mendarat di sana. Namun belakangan pemerintah pusat akan mengalihkan penerbangan luar negeri Jabar secara penuh di Bandara Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka. Direncanakan pengalihan ini mulai berlaku di bulan Oktober mendatang sesuai pernyataan presiden Joko Widodo, Selasa (11/7). Walau demikian, Bandara Husein Sastranegara tetap memiliki daya tarik terutama di kisah sejarahnya. Konon, bandara ini memiliki peran penting saat masa kolonial Jepang. Penasaran? Berikut informasi selengkapnya, sebagaimana dikutip Merdeka dari berbagai sumber, Rabu (12/7).
-
Mengapa Bandara Kertajati dipindahkan? Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh. Nantinya pengguna tidak lagi menggunakan Bandara Husein Sastranegara di Bandung
-
Dimana Bandara Kertajati berada? Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh.
-
Apa saja fasilitas di Bandara Kertajati? Kamar mandi bersih dan wangi Menurut keterangan dari pengunggah video di akun YouTube Maulana Yahya Supandi, persiapan juga sudah tampak salah satunya di toiletKondisinya saat ini bersih, rapi dan harum. Ini tentu akan menunjang kepuasan dari calon penumpang di bandara.'Kemudian ada toilet juga ya buat lansia sama toilet umum. Dan di situ sangat bersih, wangi lah kamar mandinya, enak,' kata dia. Terdapat area baca Kemudian ada juga fasilitas lainnya seperti area baca buku gratis. Tempat baca akan memudahkan para calon penumpang saat menunggu di bandara.Tersedia berbagai bahan bacaan, mulai dari agama, pengetahuan umum, cerita dan lain-lain. Nama tempatnya adalah Pabukon Prak Maca.
-
Bagaimana persiapan Bandara Kertajati? Dikutip dari kanal YouTube Maulana Yahya Supandi, Kamis (19/10), baru-baru ini pihak bandara sudah melakukan sejumlah persiapan demi menyambut para pengguna transportasi udara.Penataan dilakukan di sejumlah titik, termasuk memberikan berbagai informasi terkait penerbangan di sana.
-
Apa nama lapangan terbang Atang Sendjaja? AURI juga mengabadikan nama Atang Sendjaja menjadi Pangkalan Udara Atang Sendjaja di Bogor, setelah sebelumnya bernama Pangkalan Udara Semplak.
-
Kapan Stasiun Bandung dibangun? Mengutip Wikipedia, Stasiun Bandung yang dibangun tahun 1884 ini punya gaya khas Eropa kental.
Dulunya bernama lapangan terbang Andir
Merujuk laman Angkasa Pura, Bandara Husein pertama kali dibangun pada 1920. Saat itu Pemerintah Belanda membutuhkan akses angkutan, dan mobilitas secara cepat sehingga didirikan lapangan terbang tersebut. Pemerintah pun belum menamainya dengan Husein Sastranegara dan hanya dikenal sebagai lapangan terbang Andir atau Luchtvaart Afdeling / Vliegveld Andir. Selama perang dunia pertama dan kedua lapangan terbang ini berpengaruh cukup besar di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Memiliki peran penting saat penjajahan Jepang
Dilansir dari unikom.ac.id, pengaruh lapangan terbang Andir terus meningkat sepanjang masa penjajahan. Bahkan pemerintah kolonial Jepang menaruh konsentrasinya di sana saat menjajah di Jawa Barat. Saat itu, lapangan terbang Andir dijadikan sebagai basis angkatan udara dan para tentara, termasuk lalu lintas penerbangan kekaisaran Jepang. Tak ayal, saat itu lapangan terbang Andir menjadi salah satu lokasi yang paling sibuk. Namun setelah kemerdekaan, nama lapangan terbang Andir sudah tidak digunakan dan diganti dengan nama Husein Sastranegara.
Dedikasi untuk pilot militer
Pergantian nama menjadi Husein Sastranegara dilangsungkan satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada 1946.
Ketika itu terdapat seorang pilot militer dari AURI yang gugur ketika berlatih terbang di wilayah Yogyakarta. Untuk menghargai dedikasinya, nama Husein Sastranegara kemudian resmi digunakan. Setelahnya, lapangan terbang ini diambil alih oleh AURI dan diberi nama Bandara Husein Sastranegara untuk pangkalan militer. Sebelumnya kegiatan penerbangan di sana terbilang jarang pasca kemerdekaan, bahkan dikatakan vakum sampai tahun 1949.
Awal jadi bandara komersial
AURI sendiri mulanya mengoperasikan Bandara Husein Sastranegara sebagai basis kegiatan militer. Kemudian di tahun 1973, bandara ini mulai diujicobakan untuk kegiatan lalu lintas komersil. Satu tahun kemudian, pemerintah meresmikan Bandara Husein Sastranegara sebagai rute penerbangan komersih dan sipil, ditandai dengan didirikannya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung. Pada 1983, klasifikasi bandara tersebut ditingkatkan dari kelas III menjadi kelas II penerbangan umum. Ini sesuai SK Menhub Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983. Sebelas tahun kemudian pengelolaannya dilakukan secara penuh oleh PT. Angkasa Pura II.
Punya bentuk rumah adat Sunda
Pengembangan sendiri terus dilakukan oleh manajemen untuk membantu kegiatan penerbangan di Bandung dan Jawa Barat. Bahkan pengelola juga mulai membuka rute penerbangan internasional, dan pembenahan dilakukan. Mengutip Instagram Bandara Husein Sastranegara, untuk menarik minat wisatawan luar negeri dan luar daerah, bandara tersebut kemudian mengusung tema “Modern yet Traditional”. Ini bisa terlihat dari berubahnya bangunan lama, menjadi lebih modern dengan tema rumah adat Sunda. Bangunan utama kemudian dibuat mirip rumah tradisional Julang Ngapak, dengan ciri khas capit di kedua ujung atap.
Dialihkan ke Kertajati
Belakangan pemerintah pusat perlahan mulai mengalihkan rute penerbangan ke Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka. Pembangunan masif terus dilakukan, termasuk menyambung akses dari Bandung menuju bandara melalui jalan Tol Cisumdawu. Disampaikan Presiden Joko Widodo, Selasa (11/7), pengoperasian penerbangan internasional secara penuh akan dilakukan mulai Oktober mendatang. "Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6
Sukses jadi penerbangan haji
Presiden turut mengapresiasi suksesnya operasional Bandara Kertajati untuk penerbangan ibadah haji tahun 2023, dengan jumlah jemaah yang terbang mencapai 8.000 orang. Joko Widodo juga mengapresiasi berjalannya sejumlah penerbangan internasional, seperti ibadah Umrah yang melayani empat kali seminggu, melalui rute Kuala Lumpur – Kertajati. "Kita putuskan nanti bulan Oktober agar yang mengoperasikan dan juga ikut dalam kepemilikan Bandara Kertajati kita harapkan traffic-nya, lalu lintasnya makin padat apabila ada investor luar yang bergabung di Bandara Kertajati ini," tutur Joko Widodo.