Kisah Bandara Salatiga yang Kini Tinggal Kenangan, Dulu Jadi Salah Satu Area Tersibuk
Dulu jadi area tersibuk, bandara di Salatiga ini hanya tinggal kenangan.
Dulu jadi area tersibuk, bandara di Salatiga ini hanya tinggal kenangan.
Kisah Bandara Salatiga yang Kini Tinggal Kenangan, Dulu Jadi Salah Satu Area Tersibuk
Di Jawa Tengah kita mengenal adanya Bandara Adi Soemarmo Solo dan Jenderal Ahmad Yani di Semarang. Keduanya merupakan terminal penerbangan untuk skala lokal maupun internaisonal.
Namun tak banyak yang tahu jika di Kota Salatiga dahulu pernah turut memiliki bandara bernama Ngebul.
-
Apa yang membuat Terminal Salatiga terkenal? Menariknya terminal ini pernah dikagumi banyak orang karena keindahannya diklaim tak ada tandingannya se-Indonesia.
-
Terminal Salatiga berada di mana? Berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman Terminal Salatiga mulanya berdiri di Jalan Jenderal Soedirman.
-
Bagaimana perbandingan jalanan di Salatiga dulu dan sekarang? Dalam sebuah video, tampak suasana jalan raya di depan kantor pos di Kota Salatiga. Lalu perekam video menunjukkan sebuah foto lama yang memperlihatkan suasana jalanan itu pada tahun 1928. Tampak belum banyak bangunan berdiri dalam foto tersebut. Selain itu jalanan belum penuh kendaraan dan kondisinya yang belum diaspal. Sementara pada background foto jalanan tersebut terlihat pemandangan Gunung Merbabu yang indah.
-
Kapan Terminal Salatiga mulai dibangun? Kota Salatiga pernah memiliki terminal bus yang amat terkenal di era 1960-1970-an.
-
Dimana terminal oplet berada di Salatiga? Menurut Eddy Supangkat, oplet yang beroperasi di Kota Salatiga memiliki dua terminal khusus, yakni di sekitaran Jalan Jenderal Soedirman, dan di kawasan Pasar Baru.
-
Mengapa Terminal Pulo Gadung dulu menjadi terminal tersibuk? Padatnya masyarakat menunjukkan bahwa terminal ini pantas dinobatkan sebagai terminal tersibuk di masanya.
Di masanya, bandar udara Ngebul menjadi tempat berhentinya sejumlah pesawat. Lokasi ini kemudian menjadi jadi salah satu area yang sibuk di Salatiga.
Kini bandar udara tersebut sudah hilang tak berbekas dan hanya menjadi kenangan bagi masyarakat yang pernah merasakan kejayaannya.
Berikut kisah bandara Ngebul.
Bertipe lapangan terbang
Walaupun pernah berdiri sebuah bandara, namun jangan membayangkan kondisinya yang megah, dengan landasan luas dan panjang.
Seperti diurai dalam buku Salatiga Sketsa Kota Lama, Sabtu (30/9), bandara Ngebul hanyalah sebuah lapangan terbang yang berlokasi di kompleks militer Ngebul.
'
“Pesawat-pesawat tak hanya lewat di atas langit Salatiga, tapi juga mendarat di sana. Hal ini dimungkinkan karena dulunya Salatiga mempunya landasan yang berlokasi di kompleks militer Ngebu,” kata penulis buku Salatiga Sketsa Kota Lama, Edy Supangkat.
Pesawat-pesawat yang pernah mendarat
Tak banyak data yang menyebutkan jenis pesawat apa saja yang pernah mendarat di bandara Ngebul.
Namun dalam laman sikano.salatiga.go.id yang dikutip Merdeka, pesawat seperti Cocor Merah, Polisionil, pesawat pengintai sampai pesawat pos pernah mendarat di bandara Ngebul.
Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
“Tapi jangan membayangkan landasan pesawat keadaannya seperti bandara umumnya, karena sangat sederhana. Prinsipnya asal pesawat bisa terbang dan mendarat di Kota Salatiga,” lanjut Edy Supangkat.
Ramaikan langit Salatiga
Adanya bandara Ngebul membuat langit Kota Salatiga jadi ramai lalu lalang berbagai jenis pesawat.
Suasana kota pinggir Rawa Pening yang tenang itu kerap riuh saat burung besi berterbangan di sana.
Sayangnya, sejumlah pesawat penyerang asal Belanda pernah mendarat di sana untuk mengepung kota tersebut.
Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
Jadi kenangan di masa kini
Sayangnya jejak bandara Ngebul sudah tidak tersisa. Di masa sekarang, sudah jarang adanya pesawat yang melintas di langit Kota Salatiga.
Kalaupun ada hanya untuk kunjungan kenegaraan yang dilakukan pemerintah pusat di wilayah Kota Salatiga.
Walau Salatiga hanya punya bandara sederhana sekelas lapangan terbang, namun di sana lahir sosok penerbang handal yakni Adisutjipto.
“Landasan pesawat terbang Salatiga dulu pernah ada, sekarang hilang dan tinggal kenangan,” kata Edy Supangkat