Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Misi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Di awal kemerdekaan, Angkatan Udara berdiri dengan segala keterbatasan. Cureng bekas Jepang menjadi tulang punggung operasi udara.
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Cureng adalah sebutan lokal untuk pesawat buatan Jepang. Nama aslinya Yokusuka K5Y buatan pabrikan Nippon Hikoki KK tahun 1933. Pesawat ini digunakan dalam perang Pasifik. Beberapa untuk kamikaze, namun kebanyakan untuk latihan terbang lanjut.
-
Dimana pesawat tempur peninggalan Perang Dunia II berada? Di sana terdapat bangkai kendaraan perang seperti jeep, truk, hingga pesawat tempur yang telah berselimut karang.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Apa yang direncanakan TNI AU untuk menghancurkan landasan udara? “Direncanakan 50 persen bom yang dijatuhkan dari pesawat itu akan mampu menghancurkan landasan sekaligus mencegah musuh melakukannya,“ kata Pedet.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Saat Jepang menyerah pada sekutu, ada puluhan pesawat Cureng di Lanud Maguwo. Namun hanya tiga yang bisa diperbaiki.
Para pejuang Indonesia berusaha memperbaiki pesawat itu. Inilah cikal bakal berdirinya Angkatan Udara.
Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit. Adisutjipto adalah pemegang Groot Militaire Brevet di zaman Belanda.
Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan.
Pesawat Cureng juga yang digunakan para penerbang TNI AU untuk mengebom tangsi Belanda
Pada tanggal 29 Juli 1947, TNI AU menyerang markas Belanda di kota Ambarawa dan Salatiga. Pesawat Cureng diterbangkan oleh Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutardjo Sigit. Ini adalah operasi pengeboman pertama yang dilakukan oleh ANgkatan Udara Indonesia.
Tahun 1948, FDR/PKI Memberontak di Madiun. Mereka dipimpin oleh Musso. Soekarno-Hatta mengirimkan pasukan TNI untuk menumpas mereka.
TNI menggelar operasi di darat dan udara.
Pasukan Siliwangi merebut satu per satu kota yang dikuasai pasukan PKI/FDR. Mereka terus bergerak untuk memburu para pemimpin pemberontak.
TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan.
Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara.
Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.
Aryono diberi selamat sekaligus ditegur. Kenapa?
Namun sepulang misi, Kepala Staf TNI AU Komodor Surjadi Suryadarma menegur Kadet Aryono
Sujadarma menilai keputusan pilot untuk terbang rendah sangat berbahaya. Pesawat mudah sekali jadi sasaran tembak dari darat.
Sebuah kerugian yang sangat besar jika pesawat tersebut jatuh ditembak pemberontak. TNI saat itu sedang serba kekurangan. Tak mudah pula membeli persenjataan karena blokade Belanda.