Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya
Dibentuk pada masa pendudukan Jepang, badan ini memiliki peran krusial dalam merumuskan dasar-dasar negara dan menyiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dibentuk pada masa pendudukan Jepang, badan ini memiliki peran krusial dalam merumuskan dasar-dasar negara dan menyiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan.
BPUPKI menjadi wadah bagi para tokoh pergerakan nasional untuk berdiskusi, berdebat, dan merumuskan gagasan tentang Indonesia merdeka yang berdaulat dan berdikari. Namun, BPUPKI adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Jepang sebagai upaya untuk memerdekakan Indonesia. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, mengapa Jepang membentuk BPUPKI? Kenapa Jepang membantu tanah jajahannya memperoleh kemerdekaan?
-
Apa tugas BPUPKI? Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tanggal 29 April 1945 dengan tujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Badan ini bertugas untuk merumuskan dasar negara, menyusun rancangan Undang-Undang Dasar (UUD), dan mempersiapkan berbagai aspek pemerintahan yang akan dibentuk setelah kemerdekaan.
-
Apa tujuan utama BPUPKI? Tujuan PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
-
Kapan BPUPKI dibubarkan? Tepat hari ini, 7 Agustus pada tahun 1945 silam, BPUPKI dibubarkan.
-
Kenapa BPUPKI dibubarkan? Pembubaran Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah pendudukan Jepang didorong oleh beberapa alasan penting: 1. Tugas Utama Selesai BPUPKI telah menyelesaikan tugas utamanya, yaitu menyelidiki dan merumuskan dasar negara serta rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) bagi Indonesia merdeka. Dalam dua kali sidang besar, BPUPKI berhasil merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan menyusun rancangan UUD. Setelah tugas ini selesai, BPUPKI tidak lagi diperlukan untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah direncanakan.
-
Bagaimana cara BPUPKI dibubarkan? Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan oleh pemerintah pendudukan Jepang dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
-
Siapa yang membubarkan BPUPKI? Pembubaran Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah pendudukan Jepang didorong oleh beberapa alasan penting:
BPUPKI dibentuk oleh Jenderal Kumakici Harada pada tanggal 29 April tahun 1945. Jepang membentuk BPUPKI sebenarnya bukanlah untuk membantu Indonesia mempersiapkan kemerdekaannya, melainkan menjadi alat bagi Jepang untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan segi politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan dalam usaha kemerdekaan Indonesia.
Dengan begitu ketika Indonesia merdeka, Jepang tetap memiliki kontrol atas pemerintahan Indonesia. Sehingga, menarik untuk mengulas peristiwa apa yang mengawali pembentukan BPUPKI oleh Jepang. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia selengkapnya.
Ambisi Jepang untuk Kuasai Asia
Jepang sangat berambisi untuk menguasai seluruh wilayah Asia. Untuk mencapai tujuannya, Jepang kemudian memulai perang di kawasan Pasifik. Perang yang dikenal dengan nama Perang Dunia II ini dimulai oleh serangan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, pada tanggal 8 Desember 1941.
Setelah serangkaian kemenangan Jepang, pasukan Sekutu atau Angkatan Bersenjata Amerika Serikat berhasil memukul mundur pasukan Jepang dari Saipan, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall pada bulan Juni 1944. Situasi pun berbalik, pertahanan Jepang di kawasan Pasifik mulai bisa diatasi.
Jepang sendiri masuk ke Indonesia dengan propaganda bahwa Jepang adalah saudara tua Indonesia. Tujuannya tentu saja untuk mendapat simpati dari rakyat Indonesia sehingga dapat diterima. Salah satu alasan mengapa Jepang membentuk BPUPKI adalah agar Indonesia tidak memberontak melawan Jepang. Selain itu, BPUPKI juga bertujuan agar Indonesia mau membantu Jepang melawan Sekutu.
Antisipasi Kekalahan Perang Asia Timur Raya
Saat muncul pertanyaan mengenai peristiwa apa yang mengawali pembentukan BPUPKI di Indonesia, jawabannya adalah karena perkembangan situasi Perang Dunia II khususnya kekalahan Jepang dalam beberapa pertempuran besar melawan Sekutu pada tahun 1944.
Kekalahan ini membuat posisi Jepang di Asia, termasuk di Indonesia, menjadi semakin terdesak. Untuk mempertahankan pengaruhnya dan mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati dengan memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia di masa depan.
Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso, dalam sidang Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan "di kemudian hari." Pengumuman ini dikenal sebagai Janji Koiso. Janji kemerdekaan ini diikuti dengan izin untuk mengibarkan bendera Merah Putih, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang, Hinomaru.
Namun, tujuan sebenarnya dari janji tersebut adalah agar rakyat Indonesia merasa simpati dan bersedia membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Sebagai bentuk “pembuktian” janji yang diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso, pemerintah Jepang melanjutkannya dengan pembentukan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tahun 1945.
Pembentukan BPUPKI diharapkan dapat menjadi bukti bahwa Jepang mulai mempertimbangkan serius kemungkinan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, meskipun dengan maksud untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah ini. BPUPKI kemudian berperan penting dalam merumuskan dasar-dasar negara Indonesia yang merdeka.
BPUPKI Dibentuk
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, alasan mengapa Jepang membentuk BPUPKI adalah untuk menjadikannya alat mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan dengan rencana Indonesia merdeka. Dari anggota BPUPKI yang berjumlah puluhan, terdapat beberapa anggota yang berasal dari Jepang.
BPUPKI terdiri dari 67 anggota, 60 orang diantaranya adalah tokoh pergerakan nasional dari berbagai daerah dan aliran. 7 anggota lainnya adalah orang Jepang yang bertindak sebagai pengamat. Organisasi ini diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakil ketua Hibangase Yosio dan R.P. Soeroso.
Pelantikan anggota BPUPKI dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945 di Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon, Jakarta. Meskipun tujuan Jepang dalam pembentukan BPUPKI tidak benar-benar untuk membantu Indonesia mencapai kemerdekaan, para tokoh Indonesia tetap berusaha agar BPUPKI dapat berfungsi sebagai persiapan yang sebenar-benarnya untuk kemerdekaan Indonesia.
Tugas BPUPKI dalam Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Sebagai suatu badan yang sengaja dibentuk untuk persiapan kemerdekaan, tentu BPUPKI memiliki tugas-tugas penting. Tugas utama BPUPKI adalah menyusun dasar negara Indonesia yang merdeka. Berikut rincian tugas BPUPKI;
- Merumuskan rancangan dasar negara Indonesia.
- Membentuk Panitia Kecil untuk menampung saran dan usul para anggota.
- Membentuk Panitia Sembilan untuk menyusun rumusan dasar negara berdasarkan pandangan umum para anggota.
- Menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.