Menperin: Daya saing RI akan makin tinggi, yang dilakukan Jokowi sudah on the track
Menteri Airlangga Hartanto mengatakan, Indonesia saat ini tengah melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menyikapi rilis WEF, beberapa waktu lalu yang menyoroti kondisi ketenagakerjaan Indonesia.
Menteri Airlangga Hartanto mengatakan, Indonesia saat ini tengah melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menyikapi rilis WEF, beberapa waktu lalu yang menyoroti kondisi ketenagakerjaan Indonesia.
"Kita akui peringkat Indonesia masih rendah untuk efisiensi tenaga kerja. Ini disebabkan karena penghitungan upah tenaga kerja secara bulanan dianggap tidak efisien. Negara maju menggunakan hitungan jam," ujar Menteri Airlangga melalui siaran pers, Jakarta, Sabtu (30/9).
Menurutnya, pengembangan SDM Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama pada pelatihan khusus. Untuk itu, pihaknya juga tengah gencar meluncurkan program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.
Tujuan program ini adalah menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri saat ini. Dia mengklaim, selama tiga tahun Kabinet Kerja Jokowi-JK berjalan, program dan kebijakan yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan kebutuhan Indonesia termasuk pelaku industri.
"Sehingga beberapa tahun mendatang, daya saing Indonesia diyakini akan semakin tinggi. Apa yang dilakukan Presiden Jokowi sudah on the track. Di tengah tantangan, Indonesia masih tetap bisa berdaya saing. Artinya, daya saing kita dinilai bisa lebih tinggi di tahun-tahun mendatang," jelasnya.
Menteri Airlangga menambahkan pihaknya juga terus gencar mengajak generasi muda Indonesia untuk melek teknologi agar menjadi pebisnis startup digital. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah menumbuhkan industri kreatif dan mendukung gerakan nasional dalam menciptakan 1.000 startup digital.
"Peningkatan daya saing manufaktur dan potensi ekonomi digital yang ada di Indonesia harus diimbangi dengan inovasi teknologi. Hal ini dibutuhkan pusat-pusat inovasi industri untuk menunjang peningkatan SDM, kemajuan teknologi dan penumbuhan wirausaha baru," jelasnya.
Dalam hal ini, Kemenperin memfasilitasi pembentukan Technopark di lima kota besar di Indonesia, yakni Bandung (Bandung Techno Park), Denpasar (TohpaTI Center), Semarang (Incubator Business Center Semarang/IKITAS), Makassar (Makassar Techno Park – Rumah Software Indonesia, dan Batam (Pusat Desain Ponsel). "Kami telah bekerja sama dengan Tsinghua University Beijing untuk pengembangan SDM dengan pelatihan trainer dan inkubator," tandasnya.
Hingga saat ini, industri manufaktur nasional semakin memperlihatkan kinerja yang positif. Berdasarkan data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia untuk Manufacturing Value Added atau naik dari peringkat tahun sebelumnya di posisi ke-10. Peringkat ke-9 ini sejajar dengan Brazil dan Inggris, bahkan lebih tinggi dari Rusia, Australia, dan negara ASEAN lainnya.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
Baca juga:
Daya saing RI naik peringkat, menperin klaim hasil pemanfaatan teknologi digital
Wapres JK belum puas pada peringkat daya saing RI meski naik posisi, ini catatannya
Peringkat daya saing naik, Sri Mulyani pede investasi segera banjiri RI
Infrastruktur jadi penghambat daya saing RI, ini tanggapan Menteri Basuki
2017, Peringkat daya saing Indonesia naik 5 posisi menjadi 36
Strategi PU-Pera genjot daya saing infrastruktur RI capai peringkat ke-40
Menteri Basuki: Penyakit di RI, semua orang ingin atur khususnya perizinan