Kalangan Pengusaha Amerika Serikat Apresiasi Menko Airlangga Atas Iklim Bisnis Indonesia yang Kondusif
Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif
Delegasi kongres Amerika Serikat bertemu dengan Menko Airlangga Hartarto
Kalangan Pengusaha Amerika Serikat Apresiasi Menko Airlangga Atas Iklim Bisnis Indonesia yang Kondusif
Dalam serangkaian kunjungannya di Asia Tenggara, delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).Pertemuan tersebut membicarakan sejumlah agenda strategis, di antaranya pada bidang investasi energi dan kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
"Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif,"
tegas Anggota Kongres Jackson.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Siapa yang dukung Airlangga jadi anggota OECD? 'Tadi dalam pertemuan sambil makan malam, seluruh Duta Besar yang hadir, satu-persatu menyatakan dukungan kepada Indonesia dan tentunya Indonesia berbesar hati karena dukungan dari para duta besar ini penting, karena akan ada pertemuan di bulan September (Pertemuan Tingkat Kepala Perwakilan OECD) yang akan memutuskan apakah usulan Indonesia untuk masuk menjadi anggota OECD diterima oleh seluruh negara.
-
Bagaimana Airlangga sampaikan Indonesia siap jadi anggota OECD? Menko Airlangga membagikan performa perekonomian Indonesia yang tetap terjaga solid. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17% di Kuartal II-2023 atau 5,11% di sepanjang Semester I-2023. Neraca perdagangan melanjutkan tren positif selama 38 bulan berturut-turut, surplus USD 7,82 miliar pada Triwulan II 2023.
-
Siapa yang Menko Airlangga ajak diskusi tentang startup? Menko Airlangga juga berkesempatan mendengarkan dan berdiskusi dengan para pendiri start-up yang dimoderatori oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin.
-
Kenapa Airlangga Hartarto undang duta besar OECD? Pertemuan ini untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
"Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi," ungkap Menko Airlangga.
Sektor swasta Amerika Serikat selama ini banyak melakukan investasi di Indonesia pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi.
Dalam diskusi perihal IPEF, Anggota kongres Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama ekonomi kawasan tersebut.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut.
Lebih lanjut, IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat terutama dalam bidang investasi terkait infrastruktur dan manufaktur energi bersih. Kedua pihak juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dibawah payung kerja sama PGII.
Topik Critical Mineral dalam IPEF juga menjadi pembahasan, di mana pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS.
Tax Credit tersebut diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS.
Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA.
Menko Airlangga juga mengutarakan bahwa Indonesia memiliki target net-zero emission dan dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur electric vehicle AS dapat mempercepat pencapaian target tersebut.