FOTO: Nestapa Jutaan Pengungsi di Jalur Gaza Hadapi Krisis Pangan dan Layanan Kesehatan
Peperangan tanpa henti antara Israel dan Hamas membuat kehidupan jutaan penduduk Jalur Gaza, Palestina, semakin terpuruk.
Peperangan tanpa henti antara Israel dan Hamas membuat kehidupan jutaan penduduk Jalur Gaza, Palestina, semakin terpuruk. Pertempuran yang meletus sejak 7 Oktober 2023 lalu membuat mereka menghadapi krisis pangan, air minum, energi, dan layanan kesehatan.
Ratusan ribu orang kini terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda-tenda tidak layak huni. Sebagian besar lokasi pengungsian, yang didirikan dengan kondisi seadanya, berada di Deir el-Balah dan di wilayah selatan Khan Yunis serta Rafah.
Di tengah keterbatasan tersebut, para pengungsi di Jalur Gaza kini menghadapi musim dingin yang cukup parah.
Kepala rumah sakit lapangan di Gaza, Marwan al-Hamas, pada Minggu (29/12/2024), mengatakan jumlah anak yang meninggal akibat kedinginan dalam beberapa pekan terakhir meningkat menjadi lima orang.
Seorang wanita memasak di sebuah kamp pengungsian di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada 29 Desember 2024. (BASHAR TALEB/AFP)
Sejak terjadinya eskalasi konflik antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 2,4 juta warga Gaza menghadapi krisis yang serius. Mereka mengalami kekurangan dalam berbagai kebutuhan dasar seperti listrik, air bersih, makanan, serta akses terhadap layanan kesehatan. (BASHAR TALEB/AFP)
Sejumlah besar orang harus meninggalkan rumah mereka dan tinggal di tenda-tenda yang tidak memenuhi syarat untuk dihuni. (BASHAR TALEB/AFP)
Di Deir el-Balah serta di bagian selatan Khan Yunis dan Rafah, terdapat banyak lokasi pengungsian yang dibangun dalam kondisi yang sangat sederhana. (BASHAR TALEB/AFP)
Sejak serangan Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, sebagian besar penduduk di wilayah tersebut telah terpaksa mengungsi setidaknya satu kali. (BASHAR TALEB/AFP)
Saat ini, para pengungsi yang berada di wilayah Gaza tengah mengalami musim dingin yang sangat ekstrem. Mereka harus berjuang menghadapi cuaca yang tidak bersahabat dan kondisi yang sulit, yang semakin memperburuk situasi mereka. (BASHAR TALEB/AFP)
Kepala rumah sakit lapangan di Gaza, Marwan al-Hamas, mengungkapkan, pada Minggu (29/12/2024), bahwa jumlah anak-anak yang meninggal karena kedinginan dalam beberapa pekan terakhir telah meningkat menjadi lima orang. (BASHAR TALEB/AFP)