Antrean makanan sampai berebutan itu terjadi di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza Selatan.
FOTO: Pilu Warga Gaza Berebut Antrean Makanan di Kamp Pengungsian Rafah
Warga Palestina yang meninggalkan rumah mereka dari perang di Gaza utara mengalami kondisi yang memprihatinkan di tempat pengungsian Rafah. Mereka tampak kelaparan dan berebut antrean untuk mendapatkan makanan dari para sukarelawan yang baru datang.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu bantuan kemanusiaan sebanyak 17 truk yang membawa bahan-bahan makanan, air, obat-obatan hingga bahan bakar baru diizinkan masuk Jalur Gaza.
Bantuan tersebut baru diizinkan masuk ke Jalur Gaza setelah Amerika Serikat (AS) negosiasi dengan Israel dan Mesir.
Diberitakan sebelumnya, bantuan untuk kebutuhan pengungsi warga Gaza ini tiba dalam dua tahap, yakni pada Sabtu (21/10/2023) dan Minggu (22/10/2023) waktu setempat.
Jumlah bantuan yang disuplai masuk ke Jalur Gaza baru sebagian kecil untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak bagi warga Palestina yang mengungsi ke Rafah, Gaza selatan.
Pejabat PBB menyebut seharusnya setiap hari memerlukan sekitar 100 truk bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga Gaza.
Sebagai informasi, Jalur Gaza merupakan rumah bagi 2,3 juta orang.
Dan sekitar 1,4 juta dari mereka kini menjadi tunawisma.
Antrean warga Palestina saat berebut makanan di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza Selatan.