Dianggap Tidak Efisien, PT KAI Bakal Tutup Operasional Stasiun Karet untuk Penumpang KRL
Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana untuk menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta, untuk naik turun penumpang moda KRL Jabodetabek. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick menyebut, rencana penutupan Stasiun Karet untuk penumpang KRL bagian dari efisiensi pengembangan ekosistem tranportasi. Mengingat, telah terbangun Stasiun BNI City yang berdekatan dengan Stasiun Karet.
"Ini yang tadi dibilangkan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di Karet, ditutup. Ya sama lah kayak kita mengenalkan kereta api langsung dari Jakarta, Jogja, Jakarta Semarang kan itu salah satunya ada strateginya," ujar Erick kepada awak media di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1).
Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha menambahkan, rencana penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang guna mempercepat perjalanan KRL. Sebagai alternatif, nantinya penumpang KRL dapat naik turun dari Stasiun BNI City.
"Karet sebetulnya kita sudah berdekatan, jadi sudah enggak efektif. Untuk KRL, semuanya naik turunnya di sini," tegasnya.
Namun, dia memastikan penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya akan terlebih dahulu menyesuaikan finalisasi Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2025 dan menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan.
"Nanti tunggu Gapeka 2025. Ini nanti lagi dimintakan persetujuan ke Kementerian," tandasnya.