VIDEO Tentara Penjajah Israel Rayakan Hancurnya RS Indonesia di Gaza
Tak hanya RS Indonesia, pasukan Israel juga menargetkan dua RS lainnya sebagai sasaran pengeboman.
Seorang tentara penjajah Israel membagikan video hancurnya Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Palestina. RS Indonesia adalah salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi target serangan Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, tentara ini merayakan kehancuran massal yang terjadi di sekitar RS Indonesia. Video ini dibagikan akun Middle East Eye di X.
"Tidak ada lagi Rumah Sakit Indonesia," kata tentara tersebut.
Tampak kehancuran di sekelilingnya.
"Bagaimana menurut kalian? Di rumah sakit mereka menyembuhkan atau mengajarkan bagaimana membunuh?" lanjut tentara tersebut.
"Itu saja. Jabalia, terima kasih," lanjutnya.
Tentara tersebut melanjutkan, tidak ada lagi alun-alun di tempat tersebut. Dia mengisyaratkan bahwa kehancuran tersebut merupakan balasan terhadap warga Palestina.
"Tidak ada lagi alun-alun di sini karena kalian menari di atas darah kami di sana. Atas pemerkosaan anak-anak perempuan kami. Tamat!" lanjutnya, mengacu atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan warga sipil Israel oleh pejuang Hamas saat menyerang negara penjajah tersebut pada 7 Oktober 2023, namun hingga saat ini tuduhan tersebut tidak disertai bukti apapun.
Tonton video tentara Israel merayakan kehancuran RS Indonesia di link berikut:
Bom Tiga RS
Menurut laporan The Cradle, pasukan Israel menyerang tiga rumah sakit besar di Gaza utara, yang berada di bawah pengepungan total dalam 80 hari terakhir. RS Indonesia diserbu pasukan Israel pada Selasa dini hari setelah pejabat RS diperintahkan untuk evakuasi. Pasien dan staf dipaksa pindah ke jalan-jalan di tengah cuaca yang sangat dingin dan disertai intimidasi militer.
Selain RS Indonesia, pasukan penjajah meledakkan kendaraan robot bermuatan bahan peledak di RS Kamal Adwan di Beit Lahia. Serangan ini melukai sedikitnya 20 pasien dan staf medis. Pengeboman berulang kali di RS ini juga menyebabkan sejumlah fasilitas dan ICU tidak bisa beroperasi.
Direktur RS Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya mengatakan pasukan Israel meledakkan dua robot sekitar 50 meter dari RS, menyebabkan kerusakan signifikan di RS tersebut. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah rekaman video yang dibagikan Quds News Network di Twitter. Saat Dr Hussam berbicara, terdengar dua kali ledakan yang sangat kencang.
"Kami dibom dengan quadcopter. Pengeboman sangat dekat dengan gerbang rumah sakit. Beginilah situasinya sepanjang malam, kami diserbut dengan bom-bom ini," tuturnya.
RS Al-Awda di Jabalia juga terus menerus menjadi sasaran penembakan. Baru-baru ini yang disasar adalah lantai tiga fasilitas kesehatan tersebut, menyebabkan kerusakan parah dan mengganggu layanan kesehatan, seperti dikutip dari The Cradle.
Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan, tujuan Israel adalah membuat ketiga RS tersebut tidak bisa beroperasi lagi yang dapat menyebabkan semakin parahnya bencana kemanusiaan di wilayah Gaza utara. Sejumlah organisasi HAM mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya kejahatan perang serta menyerukan secara mendesak intervensi internasional untuk menghentikan genosida.