Tentara Israel Bakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza
RS Indonesia ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan terbesar di Gaza utara.
Militer Israel yang menginvasi Gaza utara, Palestina, membakar lantai paling atas Rumah Sakit Indonesia. Asap hitam membubung dari bagian atas rumah sakit tersebut, berdasarkan video yang dibagikan Quds News Network.
RS Indonesia ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan terbesar di Gaza utara. Pada November tahun lalu, rumah sakit yang berlokasi di dekat kamp pengungsi Jabalia ini juga menjadi sasaran serangan pasukan penjajah Israel.
Pembakaran rumah sakit ini dilakukan pasukan penjajah pada hari ke-17 mereka mengepung Gaza utara dan melakukan genosida di wilayah tersebut, seperti dilansir Al Mayadeen, Senin (21/10).
Sebelumnya, tentara penjajah Israel telah menyiapkan lubang besar di alun-alun sekitar Rumah Sakit Indonesia, dan menempatkan sekelompok pria dan anak laki-laki di depannya dengan tangan terikat dan mata ditutup.
Saksi mata yang selamat dari serangan tersebut mengatakan bahwa lantai dua dan tiga Rumah Sakit Indonesia, serta halamannya telah terkena serangan yang mengakibatkan “sejumlah korban”.
Setidaknya 40 pasien terjebak di dalam rumah sakit dan tank-tank Israel telah mengepungnya, seperti dikutip laman Aljazeera.
Kementerian Kesehatan Palestina mengecam penyerangan yang menargetkan langsung rumah sakit tersebut dan mendesak PBB serta lembaga internasional lainnya melindungi fasilitas kesehatan dan petugas medis dari kekejaman penjajah.
Halangi Bantuan Kemanusiaan
Pasukan Israel juga menyerang kantor UNRWA di kamp pengungsi Jabalia, membunuh 10 orang dan melukai 30 orang lainnya. Selain itu, tiga orang terbunuh dan beberapa lainnya terluka akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah al-Shawwa di Beit Hanoun yang menampung para pengungsi.
Tidak hanya menargetkan rumah sakit dan pengungsian, pasukan penjajah Israel juga membiarkan warga Gaza utara kelaparan dengan mencegah bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut. Komisioner UNRWA, Philippe Lazzarini menyampaikan, Israel terus menerus menghalangi misi kemanusiaan mencapai Gaza utara yang saat ini sangat menbutuhkan obat-obatan dan makanan.
"Menghalangi dan menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata untuk mencapai tujuan militer adalah tanda rendahnya tuntutan moral," jelas Lazzarini di X.
Dia menambahkan, rumah sakit-rumah sakit diserang dan dibiarkan tanpa listrik sementara para pasien yang terluka dibiarkan tanpa perawatan.
"Berdasarkan laporan, orang-orang yang berusaha melarikan diri dibunuh, mayatnya dibiarkan di jalan. Misi untuk menyelamatkan orang-orang di bawah reruntuhan juga dihalangi," ujarnya.