FOTO: Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Usai Diserang dan Dikepung Tank Israel: Hancur, Tak Bisa Dipakai Lagi
RS Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel.
RS Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel.
FOTO: Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Usai Diserang dan Dikepung Tank Israel: Hancur, Tak Bisa Dipakai Lagi
Rumah Sakit (RS) Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza bagian utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel. Bahkan, RS yang pembangunannya didanai oleh masyarakat Indonesia itu kemungkinan tidak bisa digunakan kembali.
Pejabat Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Bursh mengatakan kepada Al Jazeera pada Sabtu (25/11): “Kami terkejut dan ngeri melihat pemandangan yang ditinggalkan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit Indonesia.”
Sementara, fotografer dari kantor berita AFP mengabadikan kondisi terbaru RS Indonesia di Jalur Gaza pada hari pertama gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas, 24 November 2023. Terlihat peralatan dan perbekalan medis berserakan di luar RS Indonesia.
Lebih dari itu, bagian dalam RS Indonesia juga tampak porak poranda. Sejumlah mobil ambulans yang terparkir di area rumah sakit juga hancur.
Tank Israel Berulang Kali Tembaki RS Indonesia
Ketika tank dan pasukan Israel mengepung RS Indonesia di Gaza utara pekan lalu, Fikri Rofiul Haq, seorang relawan dari Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) yang berbasis di Jakarta, dihadapkan pada pilihan untuk mengungsi ke tempat yang aman atau tinggal bersama pasiennya.
Haq dan rekan-rekannya dari Indonesia yang juga relawan MER-C, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zazabil Al Ayubi, memilih untuk tetap tinggal sampai militer Israel memaksa mereka pergi.
“Kami dievakuasi melalui jalur yang digunakan Palang Merah Internasional dengan izin tentara Israel. Ada tiga kali evakuasi pada hari Senin, Selasa dan Rabu, dan kami dievakuasi terakhir karena kami memprioritaskan korban luka yang berada di RS Indonesia,” kata Haq kepada Al Jazeera.
Haq mengatakan, pasukan Israel menghancurkan satu-satunya generator yang berfungsi di rumah sakit dengan membakarnya. Selain itu, Israel juga membunuh 12 orang dengan penembakan tanpa pandang bulu di lantai pertama, kedua dan ketiga gedung tersebut.
“Sebelum kami dievakuasi, serangan semakin parah, jam demi jam,” kata Haq, yang tidak dapat berkomunikasi selama beberapa minggu hingga dievakuasi ke Khan Younis.
“Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ada tiga tank besar sekitar 50 meter dari gedung Rumah Sakit Indonesia dan mereka menembaki rumah sakit secara berkala, yang menimbulkan kerusakan besar. Sekarang RS Indonesia sudah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel,” ujarnya.