5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia
Bank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Bank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 26 Agustus 2024. Promosi tersebut sebagai wujud komitmen Bank Indonesia dalam mendukung upaya bersama Kementerian dan Lembaga terkait untuk menarik aliran modal asing melalui investasi di sektor riil.
Proyek-proyek tersebut meliputi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif.
Selanjutnya, ada Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur, yang mendukung kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah tembaga di Indonesia. Ketiga, Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang ditargetkan menjadi pusat industri dan hilirisasi halal di Aceh, dengan fokus pada produk makanan, minuman, dan lainnya.
"Pemilihan ketiga proyek ini berdasarkan hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York untuk ditawarkan kepada investor di AS, dengan mempertimbangkan ketertarikan investor terhadap sektor proyek tersebut," kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dalam keterangan tertulis BI, Selasa (27/8).
Pilar fundamental ekonomi nasional
Dalam forum tersebut, Filianingsih menyampaikan 5 alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu alasan pertama, pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prospek positif. Kedua, fundamental makroekonomi yang stabil.
Kemudian, ketiga, komitmen kuat Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Keempat, akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan. Kelima, pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Forum Bisnis ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Kantor Perwakilan BI New York, Deputi Kementerian Investasi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Industri.
Diskusi tersebut membahas antara lain kinerja investasi asing langsung (FDI) di Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia, serta dukungan kebijakan pemerintah dalam mendorong aliran investasi di sektor riil.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan AS dalam bidang investasi dan perdagangan dapat semakin diperkuat, sejalan dengan upaya bersama untuk menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi kedua negara di masa depan.
- Mengelola Spiritualitas Bisa Memberi Manfaat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- Eks Pangkostrad Bertemu dengan Guru SMA yang Kini Lansia, Salut Masih Jago Main Catur
- Megawati Kunjungi Rusia dan Uzbekistan, Ini Rangkaian Agendanya
- Baim Wong Ungkap Kondisi Rumah Tangga dengan Paula Verhoeven, Sempat Disinggung Nikita Mirzani Segera Menjadi Duda
- Detik-Detik Laga Panas Aceh Vs Sulteng di PON XXI, Wasit Dipukul dan 3 Kartu Merah
Berita Terpopuler
-
Jokowi Target Balikpapan-IKN Tersambung Tol Pertengahan 2025
merdeka.com 13 Sep 2024 -
FOTO: Momen Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN, Pamitan hingga Minta Maaf
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Mereka Kompak Pamitan ke Anggota Dewan di Senayan, Ada yang Titip Ini
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Bandara Baru di IKN Belum Bisa Dipakai Pesawat Kepresidenan, Jokowi Malah Bilang Begini
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Kabar Terbaru, Jokowi Tawarkan 493 Bidang Tanah IKN ke Investor
merdeka.com 13 Sep 2024