Menteri Luhut Sebut Kondisi Indonesia Saat Ini Jauh Lebih Baik Dibanding Negara Lain
Luhut mengaku sudah berkali-kali berbicara tentang kondisi Indonesia di forum internasional seperti di World Bank. Dalam forum tersebut sebagai negara pasar berkembang (emerging market) Indonesia masih dianggap yang terbaik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal II-2020 perekonomian Indonesia bakal terkontraksi hingga negatif 3,8 persen.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kondisi Indonesia masih lebih baik dari negara lain yang juga mengalami resesi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Saya pikir kalau dibandingkan negara-negara lain," kata Luhut dalam Rapat Kerja di Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).
Luhut mengaku sudah berkali-kali berbicara tentang kondisi Indonesia di forum internasional seperti di World Bank. Dalam forum tersebut sebagai negara pasar berkembang (emerging market) Indonesia masih dianggap yang terbaik.
"Komentar dari World Bank kemarin, di antara emerging market itu Indonesia masih dianggap yang terbaik, baik makro maupun mikro, itu statement dari Ibu Victoria," tutur Luhut.
Ini terjadi berkat Indonesia berhasil menjaga keseimbangan investasi dengan berbagai negara. Terutama dengan negara di Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan China. "Saya kira hubungan dengan tiga negara ini sangat baik. Kita harus memelihara balance power antara Timur Tengah, China dan Amerika Serikat" kata Luhut.
Tak Bisa Abaikan China
Saat ini, investasi dari Abu Dhabi yang masuk ke Indonesia sebesar USD 20 miliar. Ini merupakan pertama kalinya Abu Dhabi menanamkan modalnya di Indonesia.
Kerja sama dengan China juga harus ditingkatkan. Sebab China menguasai perekonomian dunia hingga 18 persen.
"Kadang kita nyinyir liat China, tapi China itu 18 persen mengontrol ekonomi dunia, suka tidak suka kita enggak bisa ignore keberadaan dia," kata Luhut.
Begitu pun dengan Amerika Serikat yang menjadi lawan sengit China. Indonesia tetap menjalin kerja sama dengan cara memelihara hubungan baik dengan kedua negara tersebut.
"Kita harus memelihara dalam soft power antara bagaimana kita berhubungan dengan Timur Tengah, bagaimana dengan China, dan bagaimana dengan Amerika Serikat," kata Luhut mengakhiri.
(mdk/idr)