Meski ekonomi terpuruk, Arab Saudi tak mau kurangi produksi minyak
"Satu-satunya hal yang harus dilakukan sekarang adalah membiarkan pasar melakukan tugasnya."
Ekonomi Arab Saudi saat ini sedang terpuruk karena rendahnya harga minyak dunia. Perkiraan International Moneter Fund (IMF), Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia, membutuhkan harga minyak hingga ke level USD 106 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya. IMF juga mengatakan bahwa kerajaan tersebut juga hampir tidak mempunyai cadangan fiskal untuk bertahan selama lima tahun ke depan jika harga minyak tetap berada di level USD 50 per barel.
Penyebab rendahnya harga minyak tersebut adalah dinamika pasar yang melibatkan permintaan dan penawaran yang masih belum stabil. Salah satunya, dari sisi penawaran adalah revolusi energi Amerika yang berhasil menciptakan pasokan energi yang banyak. Sementara dari sisi permintaan, pelemahan ekonomi global membuat banyak negara mengurangi konsumsi energinya akibat menurunnya daya beli masyarakat.
-
Mengapa hasil imbang melawan Arab Saudi dianggap berharga? "Timnas Indonesia menunjukkan perjuangan yang luar biasa," kata Erick Thohir di akun Instagram-nya. Dia juga menambahkan, "Ini adalah poin berharga dari markas Arab Saudi, yang menduduki peringkat ke-56 FIFA dan sering tampil di Piala Dunia."
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Di mana minyak bumi terbentuk? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa sebenarnya sumber minyak bumi? Menurut Müller, minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Dimana minyak bumi diolah? Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
Meski pasokan melimpah membuat harga minyak rendah, Arab Saudi secara tegas enggan menurunkan produksi. Padahal, mengurangi pasokan adalah salah satu cara menyeimbangkan permintaan dan persediaan minyak mentah.
Arab Saudi bertekad tetap pada kebijakannya yaitu melindungi pangsa pasar global, meski ekonominya sedang terpuruk.
Seorang pejabat di Arab Saudi mengatakan, bahwa pihaknya akan tetap memproduksi minyak yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan ini tidak berminat untuk mengubah strategi sebelum pertemuan OPEC di Wina pada 4 Desember nanti.
"Satu-satunya hal yang harus dilakukan sekarang adalah membiarkan pasar melakukan tugasnya. Belum ada pembicaraan di sini mengatakan bawha kita harus mengurangi produksi meski kita merasa kesulitan," ucap Chairman of the state-owned Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco), Khalid al-Falih seperti dilansir dari Financial Times, Senin (09/11).
Arab Saudi sudah mulai mengguncang pasar minyak dunia sejak November tahun lalu. Saat itu, OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi minyak, namun Arab Saudi mengabaikan kebijakan ini.
Sejak itu, harga minyak telah runtuh dari puncaknya di USD 115 per barel tahun lalu menjadi USD 50 per barel. Banyak perusahaan minyak global akhirnya menunda investasi karena rendahnya harga minyak dunia. Mereka kecewa dengan sikap Arab Saudi.
Baca juga:
Usai Arab Saudi, kini Venezuela kehabisan uang & terancam bangkrut
Harga minyak tengah murah, penjual tiket pesawat online raup untung
Harga minyak dunia rendah, pendapatan negara Kuwait anjlok 60 persen
Ekonomi memburuk, Rusia terancam kehabisan cadangan devisa di 2016
Dulu kaya raya, 4 negara ini kini menderita sebab harga minyak