Neraca dagang Indonesia defisit, Jokowi serius kejar investasi China
Selama ini, realisasi penanaman modal Negeri Tirai Bambu itu terbilang kecil di Indonesia.
Pemerintah berhasrat mengejar investasi China. Sebab, selama ini, realisasi penanaman modal Negeri Tirai Bambu itu terbilang kecil di Indonesia.
Demikian diungkapkan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di sela-sela KTT APEC, Makati, Filipina, Kamis (18/11).
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
"Pak Jokowi sangat serius mengejar Tiongkok untuk investasi di sini, sebab selama ini investasinya kecil sekali," katanya. "Padahal defisit perdagangan kita dengan China besar sekali. Jadi itu tidak sustainable menurut kami."
Thomas memerkirakan, tahun ini, Indonesia bakal mengalami defisit perdagangan dengan China sebesar USD 14 miliar. Ini setara dengan besaran defisit tahun lalu.
Menurutnya, Indonesia dan China telah bertemu guna menyiasati defisit neraca dagang yang diakibatkan penurunan harga komoditas tersebut. Salah satu opsinya, China memakai uang hasil ekspor ke Indonesia untuk investasi.
"Mereka sangat serius untuk meningkatkan impor dari Indonesia dan serius meningkatkan investasi di Indonesia," ucap Thomas.
"Hubungan ekonomi Indonesia dan Cina super penting. Dia mitra dagang kita yang nomor satu atau dua, kadang-kadang gantian dengan Amerika Serikat."
(mdk/yud)