Oktober 2018, Defisit APBN Capai Rp 237 Triliun
Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2018 mencapai Rp 237 triliun atau sekitar 1,60 persen terhadap PDB. Defisit ini lebih rendah jika dibandingkan realisasi defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,26 persen terhadap PDB.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2018 mencapai Rp 237 triliun atau sekitar 1,60 persen terhadap PDB. Defisit ini lebih rendah jika dibandingkan realisasi defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,26 persen terhadap PDB.
"Defisit anggaran total sampai akhir Oktober Rp 237 triliun turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 308 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (15/11).
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
Sri Mulyani mengatakan defisit ini berasal dari akumulasi pendapatan sebesar Rp 1.483,9 triliun dan belanja negara sebesar Rp 1.720,8 triliun. Realisasi pendapatan ini berasal dari penerimaan perpajakan, PNBP dan Hibah.
"Perpajakan sebesar Rp 1.160,66 triliun, lalu PNBP sebesar Rp 315,44 triliun dan Rp 7,77 triliun pendapatan dalam bentuk hibah. Masing-masing berturut-turut pertumbuhannya sebesar 71,73 persen, 114,53 persen dan 648,84 persen," jelasnya.
Sementara realisasi belanja sebesar Rp 1.720,85 triliun meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.074,4 triliun mencapai 73,9 dari pagu APBN dan tumbuh 19,6 persen. Lalu transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 646,4 triliun mencapai 84,4 persen atau tumbuh 1,2 persen.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus melalukan upaya perbaikan penyerapan anggaran yang lebih optimal agar masyarakat dapat lebih merasakan manfaat dari belanja yang dilakukan pemerintah," jelasnya.
Baca juga:
Penjelasan Menko Darmin Soal Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan Capai USD 8,8 M
Defisit Transaksi Berjalan Melebar 3,37 Persen, Ini Kata Sri Mulyani
Sri Mulyani: Defisit transaksi berjalan bukan sebuah dosa
Jokowi buka pameran dagang: Kita punya masalah bertahun-tahun tidak bisa diselesaikan
Sri Mulyani prediksi neraca transaksi berjalan masih defisit di kuartal III-2018