Oleh-Oleh Jokowi dari Rusia, Kereta untuk Ibu Kota Baru Hingga Industri Nuklir
Usai pertemuan, kedua pemimpin baru menggelar keterangan pers bersama di ruang Ekaterina Istana Kremlin. Jokowi mengatakan dirinya telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyelesaikan agenda kunjungan kerja ke Rusia untuk bertemu Vladimir Putin pada 30 Juni 2022.
Jokowi tiba di Istana Kremlin sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Dia pun langsung melakukan pertemuan Tete-a-Tete dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ruang Upacara Kenegaraan Istana Kremlin. Dilanjutkan dengan menggelar konferensi pers bersama.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang hubungannya dengan Biden? Putin menuturkan Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang mendapat kepercayaan rakyat AS dan memenangkan kursi presiden.
-
Siapa yang salah sebut nama Volodymyr Zelensky sebagai "Presiden Putin"? Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan insiden yang membuat sejumlah orang menarik napas panjang pada Kamis (11/7) malam. Di hadapan para pemimpin NATO, Biden salah sebut saat memperkenalkan nama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan memanggilnya dengan nama "Presiden Putin", musuh bebuyutan Ukraina.
-
Mengapa Putin lebih suka Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Usai pertemuan, kedua pemimpin baru menggelar keterangan pers bersama di ruang Ekaterina Istana Kremlin. Jokowi mengatakan dirinya telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Adapun Jokowi terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Zelenskyy pada Rabu 29 Juni di Istana Kiev.
Jokowi menuju Moskow Rusia lewat Polandia. Dari Ukraina, rombongan beserta delegasi menuju Stasiun Przemysl Glowny, langsung menuju Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia untuk kemudian melanjutkan lawatannya ke Moskow, Rusia.
Jokowi tiba di Bandara Vnukovo II Moskow Rusia, Kamis, 30 Juni dengan pesawat Garuda Indonesia GIA-1 sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Lantas, apa saja oleh-oleh yang dibawa Jokowi setelah melakukan kunjungan ke Rusia dan bertemu Vladimir Putin? Berikut detailnya:
Pangan dan Pupuk dari Rusia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, dirinya telah berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu yang dibahas adalah mengenai masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk yang bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Ini sebuah berita yang baik,” ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Putin, di Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/06/2022) seperti dikutip dari situs Setkab.go.ri.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan dukungan terhadap upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global.
"Demi kemanusiaan, saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia. Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, tadi sekali lagi Presiden Putin sudah memberikan jaminannya," tegas Jokowi.
Menutup pernyataannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi dapat segera diperbaiki.
"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai," katanya.
Investasi Kereta Api di IKN
Presiden Vladimir Putin menawarkan agar Kereta Api Rusia berinvestasi di ibu kota baru Indonesia, di tengah hubungan yang memanas dalam sektor ekonomi Moskow dengan Washington.
AS dan sekutunya pun berusaha untuk mengisolasi Rusia, dengan memberikan sanksi-sanksi internasional, demikian dikutip dari laman flipboard, Jumat (1/7).
Putin mengatakan, Moskow dapat mengambil bagian dalam rencana Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke pulau Kalimantan dari Jakarta, menurut pernyataan Kedutaan Besar Rusia.
Industri Nuklir
Vladimir Putin menambahkan bahwa peluang tambahan untuk membangun kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan dan meningkatnya jumlah pertukaran komersial antara negara telah membuka peluang baru.
"Kami sangat mementingkan menciptakan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Kami berharap pembicaraan tentang rancangan perjanjian yang sesuai akan diadakan sebelum akhir tahun dan akan membuahkan hasil,” ujar Putin.
"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional. Dengan pengalaman yang unik, kompetensi dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek bersama, termasuk proyek-proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian," ungkap Putin.
"Kami memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik. Misalnya, Russian Railways dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan. Moskow, ibu kota Rusia, yang telah berkembang dengan kecepatan yang sangat baik dan dengan peningkatan kualitas yang tinggi, juga dapat berpartisipasi dalam proyek yang benar-benar ambisius ini."
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)