Omzet Toko Kelontong Gabung SRC Langsung Naik 42 Persen, Nilai Total di 2023 Tembus Rp236 Trilun
Pendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Salah satunya melalui pendampingan dan pembinaan toko kelontong secara konsisten. Selain itu, SRC juga berkontribusi dalam memperkuat sektor UMKM yang kini dampaknya telah nyata untuk Indonesia.
Omzet Toko Kelontong Gabung SRC Langsung Naik 42 Persen, Nilai Total di 2023 Tembus Rp236 Trilun
Omzet Toko Kelontong Gabung SRC Langsung Naik 42 Persen, Nilai Total di 2023 Tembus Rp236 Trilun
- UMKM Cuan Rp463 Juta dari Digiland 2024
- Hanya Lulusan SD dan Buka Toko Kelontong, Pria Ini Pernah Jadi Orang Terkaya Nomor 2 di Indonesia dengan Harta Rp222 Triliun
- Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
Jaringan toko kelontong di Indonesia, Sampoerna Retail Community (SRC) berkomitmen untuk terus menjaga keberlanjutan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Salah satunya melalui pendampingan dan pembinaan toko kelontong secara konsisten. Selain itu, SRC juga berkontribusi dalam memperkuat sektor UMKM yang kini dampaknya telah nyata untuk Indonesia.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto mengatakan, pembinaan SRCIS terhadap toko SRC telah mendorong peningkatan daya saing yang ditandai dengan peningkatan omzet sebesar 42 persen setelah bergabung dengan SRC.
"Tidak hanya itu, inovasi dan kreativitas juga tercipta di mana toko SRC berhasil mengembangkan usahanya. Sebanyak 77 persen toko SRC berhasil memperluas jenis usahanya, yang bervariasi mulai dari penjualan produk digital, jasa," ucap Romulus saat konferensi pers di Jakarta.
Riset Kompas Gramedia (KG Media) 2023 mencatat, kontribusi SRC bagi perekonomian nasional, di mana total omzet di seluruh Toko SRC secara nasional diperkirakan mencapai Rp236 triliun pada tahun 2022 atau setara dengan 11,36 prsen dari produk domestik bruto (PDB) Retail Nasional (Perdagangan Besar dan Eceran, bukan Mobil dan Sepeda) senilai Rp2.077,43 triliun.
Saat ini, SRC sudah berusia 16 tahun dan perusahaan berkomitmen akan mendorong keberlanjutan UMKM Indonesia agar makin berdampak. Pada Mei tahun ini, SRC merayakan hari jadinya yang ke-16 tahun.
Ekonom Senior sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan bahwa pendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Dia mengemukakan, 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia disokong oleh aktivitas para pelaku UMKM. Oleh karena itu, Fithra mengapresiasi SRCIS yang secara konsisten telah hadir membina dan mendampingi UMKM.
"SRC sudah ada selama 16 tahun, artinya sudah berjalan secara berkesinambungan. Apa yang dilakukan SRC harus jadi contoh bagi yang lain dalam pengembangan UMKM, dan bahkan pemerintah dapat menerapkan community based ecosystem ini,” katanya.
Fithra juga mengapresiasi peran aktif SRC terhadap kemajuan UMKM, masyarakat sekitarnya, dan perekonomian. Menurutnya, SRC dapat menjadi contoh program pemberdayaan UMKM yang berdampak positif.
"Kalau satu komunitas saja sudah bisa menyumbang begitu besar, jika pemerintah bisa mengembangkan komunitas lain pasti akan sangat bermanfaat sekali. Tidak ada salahnya menjadikan SRC sebagai salah satu contoh buat pengembangan komunitas UMKM lainnya," ujarnya.