Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal
Airlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta pelaku usaha ritel untuk lebih berpihak pada sektor UMKM domestik. Antara lain dengan memberikan ruang pemasaran yang lebih luas bagi produk UMKM.
Airlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis. Dia tak ingin jika produk UMKM hanya diletakan di bagian belakang pusat perbelanjaan atau toko.
"Saya minta untuk mengingat UMKM, UMKM penting untuk mendapatkan tempat (jualan) karena bagi produk di sini untuk produk positioning itu penting," kata Airlangga dalam acara Indonesia Retail Summit di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Rabu (28/8).
Menurutnya, jika letak produk buatan UMKM ditempatkan pada bagian depan toko maka akan besar kemungkinan untuk di beli. Namun, realitanya produk UMKM banyak ditempatkan di bagian belakang toko atau lokasi yang tidak strategis untuk dijangkau pengunjung.
"Kalau (tempat produk UMKM) di ujung-ujung, ke belakang, atau di lantai lantai 3 atau 4 atau lantai atas gak cocok, terbatas, jadi harus ada kepercayaan alokasi para UMKM ini, perlu ada keberpihakan," tegas Airlangga.
Airlangga mencatat, bahwa pendapatan atau omzet di sektor ritel Indonesia saat ini mencapai Rp700 triliun. Dia pun meminta pelaku usaha ritel memanfaatkan momentum untuk meningkatkan keuntungan dengan menggandeng pelaku UMKM.
Pun, berdasarkan data World Bank kinerja sektor ritel terus mengalami peningkatan sejak tahun 2022 atau berakhirnya massa pandemi covid-19. Bahkan, sektor ritel menyumbang hingga 12 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan bahwa ritel di Jakarta, ini memang tadi pak Budi (Ketum Hippindo) mengatakan omset yang ada di ruangan ini Rp700 triliun, jadi ini sebuah angka yang besar," ucap dia.