Tak Ingin Ada Monopoli, Menko Airlangga Colek Bos Kadin dan Pengusaha Minta UMKM Dilibatkan dalam Pengembangan Bioavtur
Menko Airlangga meminta pengusaha besar melibatkan pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis bioavtur.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta pelaku UMKM turut dilibatkan dalam pengembangan bioavtur di Indonesia. Dia melihat ada potensi yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM.
Contohnya pengembangan yang dilakukan oleh Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) soal bioavtur ini. Dia turut meminta Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid untuk menangkap peluang tersebut.
"Salah satu Pak Ketua Umum Kadin yang bisa didorong, kemarin di Jepang juga IJB-Net itu dengan SME membuat bioavtur, nah ini bisa direplikasi," ungkap Airlangga dalam Pesta Rakyat UMKM Indonesia, di JCC Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
Dia menilai dalam pengembangan bioavtur ini, UMKM tidak bisa sendiri, sehingga perlu dibentuk semacam gabungan UMKM. Sementara itu, bahan bakunya bisa disuplai dari minyak inti biji kelapa sawit (palm kernel oil) atau minyak jelantah.
Terkait suplai bahan baku itu, Airlangga turut menyinggung Bos Grup Sinar Mas, Franky Widjaja yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia.
"Karena bioavtur tidak cukup oleh satu UMKM tetapi harus banyak UMKM karena bahan bakunya bisa support oleh pak Franky mulai dari palm kernel oil ataupun waste, jelantah, minyak goreng bekas," tutur Airlangga.
Maka perlu ada klasterisasi dalam UMKM penggarap bioavtur ini. Pasalnya, UMKM nantinya akan berhadapan dengan pelaku industri dengan skala produksi yang lebih besar.
"Nah ini kan sifatnya klaster harus ada pengumpulnya dan harus membuat industrinya secara skalanya kecil-kecil diperbesar, karena nanti lawannya itu adalah perusahaan besar lagi yang bangun 250 ribu ton per tahun. Sehingga yang dari UMKM naik kelasnya terlalu lambat," kata Airlangga.
Airlangga menuturkan ada target pemerintah sebesar 2-5 persen pengguna bioavtur bagi industri penerbangan. Dengan porsi ini, UMKM dinilai bisa ikut berperan.
Sehingga dia berharap UMKM punya porsi dalam pengembangan bioavtur. Di sisi lain, industri besar cukup menekuni sektor biodiesel atau biosolar.
"Tetapi bio avtur menjadi penting, karena Indonesia akan mendorong bioavtur dari dua, kita udah punya roadmap 2-5 persen," ucapnya.
"Tetapi bio avtur kan jumlahnya tidak besar-besar amat, jadi biarkan yang besar main di biodiesel, nah bio avtur ini kasih dulu sama UMKM pak Arsjad. Jadi ini yang harus kita dorong ke depan," sambung Airlangga.