Operasi pasar elpiji 3 Kg Pertamina tak berguna
Lokasi operasi pasar Pertamina merepotkan warga karena terlalu jauh dari rumah.
Operasi pasar elpiji subsidi atau 3 Kg yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dinilai tidak efektif dalam menurunkan harga. Pasalnya, warga lebih memilih membeli gas elpiji di pengecer yang tidak jauh dari tempat tinggal ketimbang harus beli di agen yang lokasinya terbilang jauh.
"Kalau mau buat operasi pasar di lapangan bola biar orang-orang pada tahu. Jangan di agen, itu tidak akan efektif," ujar Neneng (43) warga Sepatan, Tangerang, Banten, Kamis (5/3).
Neneng menegaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok pada operasi pasar hanya Rp 16.000 per tabung. Sedangkan, kata dia, harga jual di pengecer sebesar Rp 17.000 hingga Rp 18.000, sehingga disparitas itu masih terjangkau oleh warga.
Dengan begitu, warga atau masyarakat lebih memilih untuk membeli di pengecer yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. "Saya beli gas di warung itu harganya Rp 17.000. Kalau di operasi pasar cuma Rp 16.000, ngapain dong saya nenteng-nenteng gas ke sini. Mana jauh lagi," kata dia.
Menurut Neneng, Pertamina tidak harus melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertamina, lanjut dia, hanya cukup menurunkan harga elpiji subsidi tersebut.
"Operasi pasar tidak efektif lebih baik mending turunin harganya," pungkas dia.