Panen Serentak Jadi Bukti Sektor Pertanian Mampu Bertahan di Tengah Pandemi
Mentan Syahrul mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Kontribusi tersebut tak hanya untuk lingkup daerah atau nasional, tapi juga dunia.
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan ekspor produk pertanian menunjukkan kinerja yang membanggakan. Capaian tersebut tak lepas dari upaya Kementerian Pertanian secara konsisten terus mendorong dan berupaya menciptakan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern serta berinovasi melakukan terobosan-terobasan strategi pembangunan sektor pertanian.
Sebagai bentuk mengapresiasi kerja keras dan memotivasi para petani serta pelaku usaha pertanian terkait, yang telah giat dan terus berupaya mendorong dan mengembangkan sektor pertanian, maka telah diselenggarakan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
"Saya mengajak semua pihak untuk lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan ke depan. Saya juga ingin mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih semua pihak dan petani yang telah berjuang untuk mempersiapkan pangan," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ditulis Minggu (31/10).
Mentan Syahrul mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Kontribusi tersebut tak hanya untuk lingkup daerah atau nasional, tapi juga dunia. "HPS ini bukan seremonial, bukan proyek tetapi edukasi tentang program terukur, cara dan tatakelola (manajemen) hulu-hilir pertanian dan perilaku insan pertanian yang sesuai dengan tantangan era," ujar Syahrul.
Pada rangkaian acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41, salah satunya terdapat kegiatan panen serentak komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan, dialog Mentan dengan petani dan dinas melalui virtual, pemberian penghargaan kepada petani berprestasi serta menampilkan produk-produk hasil olahan komoditas pertanian di mini stand pameran HPS.
Untuk lokasi tanam dan panen dilaksanakan serentak di 34 Provinsi, sebanyak 83 lokasi tanam dan panen, berupa komoditas padi, jagung, sorgum, kedelai, kacang tanah, melon, cabai, pisang,nanas, bawang merah, brokoli, tomat, bunga, kelapa sawit dan kopi. Dimana pada 41 titik lokasi turut hadir ulama atau tokoh agama di masing-masing provinsi.
Untuk panen komoditas perkebunan, khususnya dilaksanakan Panen Kelapa Sawit pada Kab. Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan seluas 734,49 Ha, dan Panen Kelapa Sawit pada Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau seluas 857 ha, serta Lokasi panen kopi arabika pada Kab. Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan seluas 1 ha.
Lokasi dan Produksi Panen
Pada acara HPS tersebut, Mentan turut memberikan bantuan, salah satunya komoditas perkebunan, berupa benih kopi arabika kepada Kelompok Tani Palita, Dusun Dante Kala'ciri, Desa Potokullin, Kec. Buntu Batu Kab. Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Enrekang Muslimin Bando, saat menghadiri panen kopi secara virtual menyampaikan bahwa, Pada peringatan HPS ke 41 ini telah dilaksanakan panen Kopi di Desa Potokullin, Kec. Buntu Batu, seluas 1 ha, milik kelompok tani Palita. Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas kerjakeras para petani dalam mengembangkan kopi arabika ini.
Sedangkan dilokasi panen lainnya, Beni Hernedi, Plt Bupati Musi Banyuasin, saat melakukan panen kelapa sawit secara virtual, menyampaikan bahwa lokasi panen kelapa sawit pada Kab. Musi Banyuasin, di Koperasi Produsen Kelapa Sawit (KPKS) Suka Makmur, Desa Sukadamai Baru, Kec. Sungai Lilin dengan luas panen seluas 734,49 Ha.
"Produksi saat ini telah mencapai 7,4 ribu ton dengan Produktivitas rata-rata sebanyak 10 ton/ha di umur tanaman 45 bulan atau 3,75 tahun. Ini menunjukkan produktivitas tersebut diatas standar produksi kelapa sawit sebesar 4 ton/ha/tahun diumur 36 bulan atau 3 tahun," ujarnya.
Beni Hernedi menambahkan, Kebun ini telah berproduksi dengan baik, melalui pendanaan BPDPKS yang dipadu dengan dana KUR. "Ini merupakan upaya peremajaan yang dilakukan secara swadaya petani dan menjadi salah satu pasokan bahan baku pabrik IVO. Diperkirakan pada usia 10 tahun dapat mencapai produktivitas sebanyak 34 ton/ha/tahun pada tahun 2028," tambahnya.
(mdk/idr)