Pedagang raup puluhan juta di festival kuliner nusantara
Seorang pedagang es selendang mayang mengaku mampu meraup Rp 30 juta saat festival tahun lalu.
Festival Jajanan Bango (FJB), yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen Kecap Bango, mengaku menggandeng para penjaja kuliner nusantara secara cuma-cuma.
Penjaja Es Selendang Mayang, Joko, mengaku terdongkrak popularitasnya setelah mengikuti FJB. Joko mengaku, tahun lalu dirinya bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 30 juta dalam dua hari penyelenggaraan FJB.
"Hari ini target 8.000, karena cuma sehari. Kita gak bayar, hanya harus habis 800 porsi. Kita dapat promosi gratis, untuk keramaian bagus untuk dagang kita. FJB itu icip-icip," kata Joko saat ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (3/5).
Penjaja Tahu Campur asal Surabaya, Cak Kahar, juga mengaku mendapat keuntungan dengan menjadi peserta FJB. "Bisa mengangkat penjualan kami dan bisa terkenal. Saya ikut mulai 2006 di Surabaya. Jadi lebih terkenal," kata Kahar.
Tahun lalu, Kahar mengaku sanggup menjual 1.100 porsi tahu campur dengan patokan harga 15.000 per porsi. "Sekarang baru 200 porsi harga 20.000 per porsi. Tahun lalu baru jam 6 sudah habis. Targetnya hari ini 1600 porsi habis," ujar Kahar.
Nasi Minyak Khas Jambi, Diah, mengaku baru pertama menjadi peserta FJB. Diah memanfaatkan FJB untuk mempromosikan makanan khas daerahnya, Jambi. "Banyak orang jadi tahu nasi minyak ini, orang pada tanya. Ini hampir sama dengan kebuli, tapi dagingnya ga dicampur. Ini baru yang pertama. Sudah habis 250 porsi lebih, Rp 20.000 per porsi. Kita ga ada sewa. Tahun depan kalau ada lagi mau ikut," tutur Diah.
Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk Nuning Wahyuningsih menekankan hal ini untuk menguatkan hubungan kemitraan dengan para penjaja makanan di FJB. Nuning mengaku pihaknya mengutamakan brand image dan terdokumentasinya kekayaan kuliner Indonesia.
"Mereka bisa mempromosikan jualannya mereka. Mereka gak perlu bayar apapun ke Bango tapi relationshipnya terjaga dengan kita," ujar Nining.
Nuning mengaku, pihaknya tengah mempersiapkan buku yang mendokumentasikan kekayaan kuliner Tanah Air. "Kita punya 906 alamat penjaja kuliner diseluruh Indonesia dan 1.100 resep masakan. Buku November (2014) insyaallah jadi," imbuh Nuning.