Pekan depan, Jokowi bahas ancaman perang dagang AS
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan baru akan membahas pengenaan tarif bea masuk terhadap 124 produk asal Indonesia oleh Amerika Serikat pekan depan. Pembahasan akan dilakukan secara khusus sehingga diharapkan ada jalan keluar dari permasalahan ini.
Selain China, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga akan mengenakan tarif bea masuk terhadap 124 produk asal Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan negara yang mendapat fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin.
Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan baru akan membahasnya pada pekan depan. Pembahasan akan dilakukan secara khusus sehingga diharapkan ada jalan keluar dari permasalahan ini.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Di mana Presiden Jokowi meninjau ladang jagung? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Saya kira nanti Senin kita bicara secara khusus mengenai hal itu," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (6/7).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, ancaman AS itu karena ada defisit dalam hubungan perdagangan AS-Indonesia. Padahal, kata dia, ada kesalahan penghitungan dari pihak Amerika Serikat. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Enggartiasto mengaku telah mengirim surat kepada pihak AS.
"Yang GSP-nya, kita termasuk dalam daftar negara yang memiliki surplus yang besar. Tapi kami juga sudah kirim surat dan kita sudah menyampaikan mengenai yang pasti ada perbedaan angka dulu, bagaimana menghitungnya, jumlah defisit mereka dengan surplus kita berbeda angkanya," kata Enggartiasto.
Enggartiasto mengaku telah mendekati pemerintah AS. Bahkan duta besar Indonesia untuk AS pun turun tangan melakukan pendekatan.
"Dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan, dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang, semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang dengan kolaborasi," ujar dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah mampu hemat USD 2 miliar lewat substitusi impor ini
Ini sikap Pemerintah Jokowi soal potensi perang dagang dengan Amerika Serikat
Kemenperin soal pencabutan tarif khusus tekstil oleh AS: Kita sudah negara maju
AS cabut tarif khusus impor tekstil RI, pengusaha yakinkan tak berdampak signifikan
Ini alasan AS ancam memulai perang dagang dengan RI serta solusi Pemerintah Jokowi