Pekerja Perempuan Hadapi Tantangan Lebih Besar saat Bekerja dari Rumah
"Tantangannya membagi waktu antara pekerjaan rumah dan kantor, terutama bagi yang baru punya anak juga atau anaknya masih sekolah."
Pekerja perempuan yang bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19 dinilai memiliki tantangan yang besar. Terlebih bagi mereka yang sudah menikah dan mempunyai anak.
"Kami tidak punya survei gender tapi dari berbagai masukan atau cerita perusahaan rekanan banyak yang menyebut pekerja perempuan yang bekerja dari rumah penuh tantangan," kata Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim dalam Media Gathering Jobstreet : Patner Karier Kini dan Nanti, Jakarta, Kamis (22/4).
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Siapa yang Kartika Putri tinggalkan di rumah saat berangkat haji? Dia sempat merasa gelisah karena harus meninggalkan anak-anaknya di rumah.
-
Kenapa pemuda itu kabur dari pekerjaannya? “Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,” kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Kapan Hasninda Ramadhani memulai kariernya? Perempuan berusia 30 tahun ini sebenarnya bukan pendatang baru. Ia sudah merintis kariernya sejak tahun 2010.
-
Mengapa para karyawan wanita ini menangis? Mengetahui akan pergi umrah, beberapa karyawannya pun tampak terharu. Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Bagaimana haji plus bekerja? Haji plus diorganisir oleh penyelenggara haji khusus yang memanfaatkan alokasi visa dari kuota haji yang ditentukan oleh pemerintah. Aturan ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019, yang menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan haji plus.
Alasannya, karena pekerjaan perempuan mereka harus dikerjakan di tempat yang sama. Mereka harus membagi diri dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan dari kantor.
"Tantangannya membagi waktu antara pekerjaan rumah dan kantor, terutama bagi yang baru punya anak juga atau anaknya masih sekolah," kata dia.
Perhatian pekerja perempuan ini akan bercabang dan menjalankannya di tempat yang sama. Hambatan koneksi dan perlengkapan kerja seperti laptop atau komputer juga sering kali terjadi.
"Kalau bekerja dari rumah perhatian akan terbagi. Apalagi anak juga sekolah dari rumah. Ada yang rebutan koneksi internet, komputer dan lain-lain," kata dia.
Terjadi di Pekerja Milenial
Kondisi ini kata Farida sangat mungkin terjadi bagi pekerja perempuan dari kalangan milenial. Terutama yang baru saja melahirkan. Mereka harus membagi waktunya juga dengan jadwal pemberian ASI eksklusif.
"Level milenial ini juga tantangannya besar," kata dia.
Untuk itu, kata Farida, manajemen waktu menjadi sangat penting. Selain itu dia juga menyarankan pekerja perempuan memiliki rumah khusus atau bekerja di kamar dengan mengunci pintu agar bisa fokus saat bekerja.
"Terpenting ini bagaimana mengatur waktu, punya space atau kunci kamar atau ruangan biar tidak diganggu saat bekerja," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)