Pembangkit listrik boleh pakai BBM asal ada izin khusus
Syaratnya, menurut Menteri ESDM Jero Wacik, pembangkit itu berada di wilayah terpencil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku langsung menginstruksikan pembangkit listrik anyar tidak ada yang boleh menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak ditunjuk menjadi menteri.
Sementara untuk pembangkit yang terlanjur menggunakan solar, dia memerintahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengupayakan penggantian.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Kapan ESDS mulai dikembangkan? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Apa saja kandungan dalam Esemag? Formula Esemag terdiri dari Zat Aktif Kunyit yang memiliki aktivitas antiulcer untuk mengurangi peradangan dan produksi asam lambung. Selain itu, ada juga kandungan Licorice atau akar manis yang bisa meningkatkan lapisan mukosa untuk melindungi lambung. Ada lagi kandungan meniran yang dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang juga berperan untuk melindungi lambung. Terakhir, Esemag juga mengandung madu yang dapat mengatasi masalah pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Bagaimana cara kerja ESDS untuk mendeteksi stunting? Jadi saat balita ditimbang pada permukaan alat atau area yang telah disediakan, maka sensor high precision cell yang akan membaca besaran yang diukur atau ditimbang. Selanjutnya hasil pembacaan tersebut akan dikalibrasi dengan metode regresi linear untuk mendapatkan calibration factor. Lalu LCD akan menampilkan hasil pengukuran berupa data kuantitatif yang merupakan interpretasi dari massa dan panjang tubuh bayi yang diukur.
-
Kenapa LSM didirikan? Tujuan didirikannya LSM adalah untuk mengadvokasi kepentingan masyarakat sipil dan membela hak-hak mereka.
"Kalau yang sudah terlanjur (pakai BBM) bisa diganti langsung," kata Jero di kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (26/6).
Kendati demikian, Jero mengakui bahwa ada beberapa pembangkit yang tidak terkena aturan itu meski memakai mesin diesel. Khususnya jika daerah itu merupakan wilayah terpencil. Syaratnya, mengurus izin dulu ke Kementerian ESDM.
"Kalau pakai diesel sesuatu yang terpaksa, harus ada ijin khusus," ungkap politikus Demokrat itu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman menyatakan, tahun lalu, rasio penggunaan BBM di pembangkit listrik seluruh Indonesia mencapai 22 persen. Kini, lebih dari separuhnya berhasil dipangkas.
"Saat ini 10,7 persen dari 22 persen pembangkit yang pakai BBM," ungkap Jarman saat ditemui di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, dua hari lalu.
Dengan keberhasilan menurunkan rasio penggunaan solar, alhasil kini pemerintah menggenjot sumber energi lain, khususnya batu bara dan gas. Jarman yakin di masa mendatang, jumlah pembangkit yang menggunakan BBM akan semakin sedikit.
"Rasio penggunaan BBM untuk pembangkit selama ini sudah terus menurun," kata Jarman.
Selain itu, produksi listrik sekarang tidak lagi menyedot alokasi subsidi BBM dari pemerintah. Sebab, pembangkit dari Perusahaan Milik Negara (PLN) sudah diarahkan untuk membeli solar mengikuti harga pasar.
(mdk/ard)