Pembangunan di 4 negara libatkan BUMN Indonesia
Jangan pernah meremehkan perusahaan-perusahaan Indonesia. Siapa yang sangka perusahaan pelat merah ini bisa melebarkan sayapnya sampai ke negara lain. Proyek yang nilainya sampai triliunan berhasil diselesaikan tepat waktu.
Jangan pernah meremehkan perusahaan-perusahaan Indonesia. Siapa yang sangka perusahaan pelat merah ini bisa melebarkan sayapnya sampai ke negara lain. Proyek yang nilainya sampai triliunan berhasil diselesaikan tepat waktu.
Saat ini warga negara tersebut sudah bisa menikmati proyek yang hasil pembangunan anak bangsa. Terdapat 4 negara yang menggunakan BUMN Indonesia:
-
Apa yang terjadi di Dubai? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat. Guyuran hujan itu menyebabkan Dubai, kota paling maju di negara tersebut, kembali dilanda banjir.
-
Kapan banjir terjadi di Dubai? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Kapan badai dan banjir terjadi di Dubai? Pemerintah Kota Dubai, Uni Emirat Arab meminta warga tetap berada di rumah di tengah kondisi cuaca buruk dan banjir besar yang tengah melanda negeri itu.
-
Kenapa Dubai dilanda banjir? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Kapan Burj Khalifa diresmikan? Diresmikan pada 2010, Burj Khalifa kepunyaan Dubai menjadi gedung tertinggi di dunia dengan keseluruhan tinggi bangunan mencapai 828 meter.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
Membangun apartemen di Dubai
Sebagai negara maju di kawasan Timur Tengah, Dubai mempercayai pembangunan perumahan Bateen Al Samar Residential Complex Dubai di Uni Emirat Arab kepada perusahaan plat merah Indonesia yakni PT Wijaya Karya (WIKA) pada tahun 2017 silam. Proyek tersebut senilai sekira Rp 2 Triliun. Namun proyek tersebut akan dibagi beberapa tahap dalam pembangunannya. Untuk tahap pertama nantinya akan dibangun tujuh tower.
Pyay Tower & Residences, Myanmar
Pyay Tower & Residences merupakan proyek yang meliputi pembangunan gedung perkantoran dan residensial dan menjadi proyek terbesar WIKA di Myanmar. Proyek ini dengan nilai kontrak USD 125 juta. Dan pembangunan dimulai sejak tahun 2014 selesai pada tahun 2017.
Pyay Tower yang berada di prime area Yangon ini terdiri dari 23 lantai dan tiga basement. Lantai 1-5 untuk commercial area dengan standard B+. Lantai 6-23 untuk perkantoran.
Membangun gedung tertingggi di Timor Leste
Siapa yang menyangka gedung tertinggi di Timor Leste adalah karya anak bangsa yakni PT PP. Gedung ini bernama AGP Square yang berada di Dili. Gedung ini terdiri dari 26 lantai, memiliki konsep sebagai ikon di kawasan elite di kota Dili yang menyediakan fasilitas mal, perkantoran, apartemen dan hotel di negara tersebut.
Perusahaan pelat merat merah ini juga membangun gedung Kementerian Keuangan Timor Leste yang berlokasi di Aitarac Laran, Dili, seluas 20.038 meter persegi. Dalam proses pemenangan tender proyek pembangunan Gedung Kementerian Keuangan juga di ikuti oleh sesama perusahaan Indonesia BUMN konstruksi lainnya, PT Hutama Karya, namun dimenangkan oleh PT PP. Dan sampai sekarang gedung tersebut masih berdiri kokoh.
Mengembangkan proyek Bandara Oe-Cusse Timor Leste
Timor Leste sangat mempercayai pembangunan negaranya kepada perusahaan pelat merah Indonesia. Setelah membangun gedung perkantoran yang dilengkap dengan mal dan apartemen, kali ini BUMN Indonesia dipercayai membangun Bandara Oe-Cusse Timor Leste.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menggarap proyek pengembangan baru Bandar Udara Oe-Cusse di Timor Leste senilai USD 92 juta setara dengan Rp 1,2 triliun Pada tahun 2015.
WIKA kala itu tidak melakukan pembangunan hanya saja melakukan rehabilitasi existing bandara, perpanjangan runway dari 1,5 kilometer menjadi 2,5 kilometer, pelebaran dan perluasan wilayah bandara agar bisa dijadikan bandara komersial, pemutakhiran sistem radar dan navigasi serta pemutakhiran sistem dan standar safety bandara.
(mdk/did)