Pembayaran COD Diintegrasikan dengan Layanan Digital, Bisa Bayar Gunakan QRIS
Namun demikian, metode pembayaran COD juga tetap membutuhkan perhatian agar keamanan dan kenyamanan pembeli dan penjual tetap terjamin.
Chief Marketing Officer, Lion Parcel, Kenny Kwanto menyebut bahwa layanan pengiriman saat ini telah menjadi kebutuhan yang turut mendukung aktivitas belanja masyarakat.
Pembayaran COD Diintegrasikan dengan Layanan Digital, Bisa Bayar Gunakan QRIS
Pembayaran COD Diintegrasikan dengan Layanan Digital, Bisa Bayar Gunakan QRIS
- Penggunaan QRIS dan Digitalisasi Pembayaran Diyakini Perluas Akses Penjualan Produk
- Pengusaha Digital Ungkap Alasan UMKM Harus Gunakan QRIS
- Ini Kunci Sukses Transaksi Digital Agar Merata di RI, Kadin dan Perusahaan Teknologi Setuju
- Metode Pembayaran COD Masih Populer di Masyarakat Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya
Di tengah pesatnya pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia, metode pembayaran Cash on Delivery (COD) masih tetap menjadi pilihan sebagian besar konsumen. Meskipun kemajuan teknologi pembayaran non-tunai terus berkembang, penggunaan COD masih sangat dibutuhkan di Indonesia karena beberapa alasan yang mendasar.
Chief Marketing Officer, Lion Parcel, Kenny Kwanto menyebut bahwa layanan pengiriman saat ini telah menjadi kebutuhan yang turut mendukung aktivitas belanja masyarakat.
Namun, dalam menyikapi perkembangan belanja online yang ada, maka tetap diperlukan berbagai opsi pembayaran yang ditawarkan dengan menyesuaikan segmen pasar, satu di antaranya bayar di tempat atau dikenal COD.
"Di tengah digitalisasi, tren pembayaran COD juga berkembang. Bukan tidak mungkin sistem dan layanan yang ada saat ini dapat turut berkontribusi dalam mendorong transaksi masyarakat ke akses yang lebih digital." ucap Kenny di Jakarta, Senin (10/6).
Terkait inovasi yang dihadirkan, Kenny menambahkan bahwa opsi pembayaran QRIS yang kian menjamur di tengah digitalisasi ini juga kini tersedia untuk para pelanggan yang membutuhkan kenyamanan lebih dalam proses pembayaran COD.
Namun demikian, metode pembayaran COD juga tetap membutuhkan perhatian agar keamanan dan kenyamanan pembeli dan penjual tetap terjamin.
Head of Communications Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan mengatakan, pihaknya berupaya memastikan pengalaman yang aman bagi penjual saat memanfaatkan fitur Bayar di Tempat.
Salah satu caranya yaitu pengguna yang tidak melakukan pembayaran transaksi Bayar di Tempat hingga dua kali akan ditutup sementara pilihan Bayar di Tempat bagi pengguna tersebut selama 60 hari.
“Setelah pengguna merasakan kemudahan bertransaksi online melalui fitur Bayar di Tempat, kami berharap pengguna juga bisa memanfaatkan metode pembayaran digital agar dapat berpartisipasi lebih jauh dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional dan pemerataan ekonomi secara digital," kata Aditia.
Sebelumnya, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan metode pembayaran COD atau tunai menjadi metode pembayaran yang paling banyak digunakan yaitu mencapai 83,11 persen pada tahun 2022.
Melihat hal ini, ada beberapa alasan mengapa COD masih dibutuhkan di Indonesia. Pertama, skema ini memungkinkan untuk menjangkau populasi yang belum memiliki akses perbankan atau yang dikenal sebagai unbanked population.
Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan, sehingga COD menjadi solusi yang relevan bagi mereka.
Selain itu, COD juga berperan penting dalam menjembatani transaksi dari offline ke online (O2O). Bagi konsumen yang lebih nyaman bertransaksi secara langsung di toko atau pasar tradisional, metode pembayaran tunai saat menerima barang secara langsung di rumah menjadi pilihan yang lebih menarik.