Pembayaran Lintas Batas Masih Hadapi Beberapa Tantangan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pembayaran lintas batas masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya yang tinggi, sumber dengan akses terbatas, dan kurangnya transparansi. Untuk itu, kerja sama lintas batas harus lebih diperkuat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pembayaran lintas batas masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya yang tinggi, sumber dengan akses terbatas, dan kurangnya transparansi. Untuk itu, kerja sama lintas batas harus lebih diperkuat.
"Oleh karena itu, kerja sama lintas batas internasional perlu diperkuat mengingat digitalisasi ekonomi dan keuangan yang semakin meningkat," kata Perry dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 bertajuk Advancing Digital Economy and Finance di Nusa Dua, Badung, Bali, dikutip Antara, Kamis (14/7).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang dicapai BRI dalam digitalisasi perbankan sehingga meraih penghargaan spesial? BRI pun berhasil membuktikan transformasi digitalnya yang mendapatkan apresiasi penghargaan spesial sebagai bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability oleh IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/9).
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
Dia menjelaskan, peningkatan digitalisasi tersebut termasuk percepatan digitalisasi untuk menuju ekonomi dan keuangan inklusi, seperti remitansi, perdagangan ritel, serta UMKM.
Isu untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan telah menjadi inisiatif global, sehingga G20 bersama-sama dengan Dewan Pengawas Keuangan telah sepakat untuk memperkuat dan memajukan pembayaran lintas batas sebagai salah satu prioritas di bawah Presidensi Indonesia pada 2022.
Menurutnya, G20 telah meluncurkan peta jalan pembayaran lintas batas G20 untuk mengatasi tantangan pembayaran lintas batas dan memberikan panduan tentang cara mengembangkan konektivitas pembayaran pada tahun ini dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.
Digitalisasi dan memajukan inisiatif pembayaran lintas batas adalah salah satu agenda prioritas di bawah Presidensi G20 Indonesia 2022 dan dalam aspek ini, G20 telah sepakat untuk memajukan kemajuan inisiatif lintas batas menuju tahun 2027.
G20 2022 dengan perhatian penuh akan menyelesaikan dan mengupayakan sistem pembayaran yang terhubung untuk pembayaran lintas batas serta harmonisasi protokol pertukaran data. "Tentunya Kelompok Koordinasi Pembayaran Lintas Batas Financial Stability Board (FSB) akan memantau pelaksanaan peta jalan pembayaran lintas batas G20," tegasnya.
Perry melanjutkan pekerjaan lain di bawah G20 dan FSB adalah memajukan pengembangan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC), yang nantinya akan melampaui batas-batas negara.
Ini menggarisbawahi perlunya kolaborasi multilateral untuk mencapai pemahaman kolektif tentang CBDC, serta tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi untuk maju memahami implikasi yang lebih baik dari penggunaan CBDC lintas batas termasuk mendukung pertumbuhan ekonomi, inklusi keuangan dan ekonomi, serta pada sistem keuangan internasional.
Sementara itu, kata dia, di bawah integrasi ekonomi dan keuangan, ASEAN telah memiliki peta jalan konektivitas pembayaran. Rencana bisnis strategis juga telah dibangun dan dengan akan dicoba menghubungkan inisiatif regional dan global.
Namun di luar itu, lima bank sentral ASEAN pada 2022 akan memimpin implementasi pembayaran lintas batas, dengan inisiatif lintas batas sementara oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang akan mulai memiliki konektivitas pembayaran lintas batas kolektif, konektivitas fast payment, dan penggunaan kerja sama mata uang lokal.
Baca juga:
Survei BI: Kegiatan Usaha Meningkat di Kuartal II-2022
BI Pastikan Kenaikan Inflasi RI Masih Terkendali
Penjelasan Lengkap soal Stagflasi dan Upaya Indonesia Hadapi Risiko Global
Mata Uang Digital Digadang Dukung Pembayaran Lintas Batas
Fakta Rencana Pembentukan Mata Uang Digital BI, Diklaim Bisa Jadi Alat Tukar Sah
Benarkah Mata Uang Digital Bakal Ganggu Sistem Perbankan?