Pemerintah Bakal Guyur Bansos dan Subsidi Redam Dampak Kenaikan Harga BBM Hingga LPG
Tingkat inflasi Indonesia sampai saat ini masih terjaga, yakni sebesar 2,64 persen (yoy) pada Maret 2022, meski tengah menghadapi lonjakan komoditas global dan disrupsi rantai pasok dunia akibat krisis geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
Tingkat inflasi Indonesia sampai saat ini masih terjaga, yakni sebesar 2,64 persen (yoy) pada Maret 2022, meski tengah menghadapi lonjakan komoditas global dan disrupsi rantai pasok dunia akibat krisis geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Edy Priyono mengatakan, tingkat inflasi didorong oleh gejolak harga komoditas global, peningkatan kebutuhan pangan strategis pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri, serta penyesuaian harga BBM dan LPG non subsidi.
-
Mengapa subsidi energi ini dianggap penting bagi Indonesia? Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Kontrak Subsidi Energi 2024? Melalui Kontrak Subsidi Energi 2024 ini, Pemerintah mengajak Pertamina untuk memperbaiki tata kelola dan memastikan subsidi energi diterima oleh kelompok masyarakat yang tepat.
-
Siapa yang mendapat tugas untuk menyalurkan subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Kapan Pertamina mulai mendapat tugas menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran subsidi energi tepat sasaran? Pertamina telah melakukan pendaftaran subsidi tepat bagi kendaraan yang berhak mendapatkan subsidi energi. Pertamina juga telah melakukan pendataan masyarakat kurang mampu yang berhak mendapatkan Subsidi LPG Tabung 3 Kg.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi tantangan trilema energi dalam industri energi di Indonesia? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.
Menghadapi potensi lonjakan inflasi ke depan, kata Edy, pemerintah menyiapkan skenario penguatan bantalan sosial bagi masyarakat untuk meminimalisir dampak negatif dari kenaikan harga.
"Selain melanjutkan berbagai skema bantuan sosial, pemerintah juga terus mempertahankan subsidi listrik, BBM, LPG, dan subsidi beberapa komoditi lain, seperti pupuk, kedelai, dan minyak goreng," jelas Edy, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (19/4).
"Artinya subsidi pemerintah naik dan beban anggaran juga bertambah, tapi ini dilakukan untuk menjaga agar masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok," sambungnya.
Bansos Minimalkan Dampak Kenaikan Harga
Edy mengungkapkan, sebelumnya pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, BLT dana desa, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Menurutnya, berbagai skema bansos ini, dapat meminimalkan dampak negatif kenaikan harga dan mempercepat proses pemulihan ekonomi Indonesia.
Seperti diketahui, sejumlah pakar ekonomi memprediksi akan terjadi lonjakan inflasi dalam beberapa waktu ke depan, menyusul kenaikan harga pangan, BBM Pertamax, dan tarif PPN menjadi 11 persen.
Lonjakan inflasi disinyalir akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia karena berpengaruh pada daya beli masyarakat. Terlebih selama ini perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga.
(mdk/bim)