Pemerintah Ingatkan Penyaluran Subsidi BBM Saat ini Tidak Tepat Sasaran
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, selama ini subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran. Sementara, dalam menahan harga kenaikan BBM dari nilai keekonomiannya ini telah membuat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbebani.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, selama ini subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran. Sementara, dalam menahan harga kenaikan BBM dari nilai keekonomiannya ini telah membuat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbebani.
"Subsidi kita ini malah kepada mobil-mobil yang di atas 500 CC. Mobil Aplard pakai minyak subsidi. (Misalnya) kayak saya pakai minyak subsidi, kan tidak fair dong," ungkap Menteri Bahlil di Kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (12/8).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
Menteri Bahlil menuturkan, pemerintah akan tetap memberikan subsidi BBM. Hanya saja akan diarahkan kepada kendaraan-kendaraan menengah ke bawah.
Misalnya untuk motor di bawah 250 CC, angkutan umum dan kendaraan logistik kepentingan masyarakat. Sedangkan sisanya tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi.
"Kalau yang lainnya ini mungkin tidak subsidi, (tapi). sebagiannya tetap akan kita subsidi," kata dia.
Pembatasan konsumsi BBM ini, kata Menteri Bahlil, dalam rangka menjaga kesehatan APBN. Mengingat dengan tren kenaikan harga minyak dunia sekarang semakin tinggi. Sehingga membuat beban kompensasi dan subsisi yang dibayarkan pemerintah bisa makin bengkak.
"Mungkin ya, ini mungkin akan ada perubahan (alokasi subsidi dan kompensasi BBM)," kata dia.
Pembatasan BBM Lewat Aplikasi My Pertamina
Pembatasan konsumsi BBM, kata Menteri Bahlil, bisa dilakukan menggunakan aplikasi My Pertamina. Instrumen digitalisasi tersebut akan mempermudah pemerintah dalam mendeteksi konsumen BBM pemerintah.
"My Pertamina itu kan bagian dari instrumen digitalisasi untuk mengkanalisasi agar subsidinya tepat sasaran," kata dia.
Berdasarkan pengalamannya saat menjadi pengusaha, banyak pengusaha yang menggunakan BBM bersubsidi untuk kegiatan tambang. Padahal seharusnya mereka menggunakan minyak untuk industri.
"Itu dulu yah, mudah-mudahan sudah tidak lagi. Makanya sekarang kita kanalisasi lewat aturan-aturan," kata dia.
"My Pertamina itu salah satu instrumen agar tidak terjadi pemakaiann minyak yang tidak tepat sasaran," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)