Pemerintah ingin naikkan setoran dividen BUMN 2016 menjadi Rp 34,2 T
Awalnya target dividen yang usulkan dalam Nota Keuangan sekitar Rp 31,164 triliun.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan penambahan setoran dividen BUMN pada 2016 sebesar Rp 3 triliun. Nantinya total target setoran dividen BUMN ke negara naik menjadi Rp 34,164 triliun dari yang diusulkan dalam Nota Keuangan sekitar Rp 31,164 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tambahan dividen tersebut akan diambil dari perusahaan BUMN yang sudah tercatat di bursa saham. "Sebab rasio utang terhadap ekuitas masih kecil, sehingga dapat diambil dari BUMN Tbk (sudah terdaftar di bursa saham)," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/10).
Pada usulan awal setoran dividen Rp 31,164 triliun, dana berasal dari dividen BUMN perbankan sebesar Rp 6,944 triliun dan dividen non perbankan sebesar Rp 24,219 triliun.
Dia melanjutkan, sampai akhir 2015, diperkirakan setoran dividen terealisasi sebesar Rp 37,323 triliun atau 101 persen dari target BUMN dalam APBNP 2015 sekitar Rp 36,957 triliun. Prognosa tersebut berasal dari perbankan Rp 8,884 triliun dan non perbankan Rp 28,439 triliun.
Adapun total kontribusi BUMN yang terdiri atas pajak dan dividen selama 10 tahun terakhir mencapai Rp 1.591 triliun.
Target laba BUMN tahun buku 2015 (disusun berdasarkan RKAP) yang menjadi dasar perhitungan usulan dividen dalam RAPBN TA 2016 sebesar Rp 165,4 triliun diproyeksikan tidak tercapai. Berdasarkan prognosa, total laba BUMN hanya mencapai Rp 141,5 triliun.
Menteri Rini menjelaskan usulan kenaikan jumlah dividen tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa peran BUMN sebagai agen pembangunan akan lebih ditingkatkan lagi, khususnya dalam mendukung pembangunan di bidang kedaulatan energi, kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur dan maritim.