Pemerintah kirim surat keberatan ke Uni Eropa terkait Resolusi Sawit
Parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi soal sawit dan pelarangan biodiesel berbasis sawit. Sebab, komoditas sawit dinilai menciptakan banyak masalah dari deforestasi, korupsi, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM. Akibatnya, pemerintah telah mengirim surat keberatan terkait resolusi tersebut.
Parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi soal sawit dan pelarangan biodiesel berbasis sawit. Sebab, menurut Parlemen Eropa, komoditas sawit menciptakan banyak masalah dari deforestasi, korupsi, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM.
Terkait hal tersebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah telah mengirim surat keberatan terkait resolusi tersebut.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Di mana Waduk Kebon Melati berada? Berlokasi di Jalan Dukuh Pinggir, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, lokasi ini menampilkan pemandangan pepohonan hijau di tengah kota.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Untuk itu, saya sudah mengirimkan surat secara resmi kepada Menteri Uni Eropa bahwa kami sangat berkeberatan untuk itu, karena apa yang disampaikan tidak ada dasarnya dan patut diduga atau ditengarai bahwa ini ada kepentingan bisnis yang lain karena minyak-minyak yang diproduksi oleh mereka," kata Enggar di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (10/4).
Bahkan, Enggar berencana membawa masalah ini ke seluruh forum global yang diikuti pemerintah. "Iya ke semua, ke seluruh forum yang ada tentu kita akan bawa. Kita akan sampaikan ke seluruh lini seperti halnya Menteri LHK sudah sampaikan protes yang keras, Menteri Pertanian juga, maka kita akan lakukan hal yang sama. Pemerintah akan mengambil langkah," tegasnya.
Menurut Enggar, sawit Indonesia sudah mempunyai standar tersendiri yakni Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) jadi tidak mungkin menimbulkan banyak masalah seperti yang diungkap di Palemen Eropa. Untuk itu, Indonesia akan tegas merespon hal tersebut karena menyangkut perekonomian para petani sawit.
"Tapi kita akan melalui suatu proses sesuai dengan jalur yang ada, kita sampaikan ini secara resmi kepada para menteri terkait dan nanti saya akan sampaikan juga kepada duta besar Uni Eropa," jelasnya.
Akibat resolusi tersebut, Enggar memastikan ekspor sawit Indonesia ke Eropa tetap aman terkendali. "Belum juga, belum kelihatan karena ini masih belum nampak, kan kontrak mereka secara B to B masih agak panjang, pasti kami tidak diamkan," pungkasnya.
Baca juga:
Galaknya pemerintah Jokowi jawab Trump soal kecurangan dagang RI
Jika tak ada impor, harga daging dinilai sulit turun
Mendag nilai jika tak diperas, pengusaha tak akan menyuap
Per 10 April, mendag minta toko ritel jual murah tiga bahan pangan
Petani puji langkah kemendag tekan peredaran gula rafinasi di pasar
Cegah penimbunan, distributor akan dikenakan wajib lapor stok pangan
Cegah kemerosotan harga cabai, Kementan bentuk tim serap