Pemerintah mimpi mobil listrik Indonesia kalahkan China
Mobil listrik dalam negeri mampu melaju 150-200 km/jam, sama dengan produksi China atau Jepang.
Pemerintah terus berjuang untuk menyempurnakan mobil listrik di Indonesia. Bahkan pemerintah bermimpi nantinya mobil listrik buatan Indonesia bisa mengalahkan mobil listrik buatan China dan Jepang yang telah terlebih dahulu mengembangkannya.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan A Iskandar mengatakan saat ini teknologi mobil listrik buatan Indonesia sudah hampir menyamai mobil listrik China dan Jepang. Menurutnya bukan tidak mungkin nanti Indonesia bisa mengalahkan China dan Jepang dalam teknologi mobil listrik.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
"Saya sempat mencoba (mobil listrik) diproduksi negara lain China, mereka kecepatan sama seperti kita 150 - 200 km/ jam hampir sama dengan kita China dan Jepang. Kita tidak terlalu tertinggal," ucap Marzan di Monas, Jakarta, Minggu (22/12).
Menurut Marzan, mobil listrik sangat berguna di Indonesia untuk mengurangi konsumsi BBM. Untuk listrik sendiri menurutnya Indonesia tidak akan kesusahan karena bisa memanfaatkan panas bumi, air, batu bara yang menghasilkan listrik yang nantinya menggerakkan mobil.
"Energi tenaga air dan sebelumnya kita tidak bisa bayangkan.
Dengan mobil listrik ini kita bisa manfaatkan tenaga air sampai ke kota kota dan daerah lain," tegasnya.
Dia berharap Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia terus berusaha menyempurnakan mobil listrik agar nantinya bisa mengalahkan China dan Jepang.
"Kita bisa mengejar terus. Kita bisa setara bahkan bisa mengungguli negara lain China dan Jepang yang telah lebih dulu mengembangkan mobil listrik," tutupnya.
Ditemui terpisah, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyatakan, produksi massal mobil listrik masih panjang. Kendati demikian, dia yakin pengusaha bisa merealisasikannya lebih cepat dari permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni 2017.
"Ini harus terwujud dan kita kawal terus sesuai perintah presiden pada 2017 produksi. Tapi 2015 kita sanggup tunggu aturan saja," tandasnya.
(mdk/ard)