Pemotongan Rantai Distribusi Bisa Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan
"Semua faktor terkait supply dan demand barang-barang pangan terutama menjelang ramadan dan Lebaran ini saya kira sangat dipahami oleh pemerintah. Tidak perlu ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan inflasi."
Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan untuk mengendalikan pengendalian harga pangan di pasaran. Langkahnya yaitu membuat harga beras terjangkau, tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir. Kemendag juga menambah harga pembelian pemerintah di tingkat petani hingga memotong rantai distribusi.
Langkah Kemendag tersebut dinilai bisa menjaga harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri tetap stabil. Hal ini diungkapkan ekonom Piter Abdullah. Dia mengaku jika kondisi momen Ramadan dan Lebaran pada tahun ini berbeda dibandingkan sebelumnya.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Bagaimana ciri khas bakwan Pontianak di Pasar Ramadan Kebon Kacang? Ukurannya lebih besar, dengan tekstur yang lebih padat dan gemuk menjadi ciri khasnya. Uniknya, bakwan Pontianak ini memiliki isian berupa udang, rebon dan ikan teri.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
Perbedaan terkait dengan pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) dan juga larangan mudik. Kondisi ini bisa mendorong tidak ada lonjakan permintaan, apalagi daya beli masyarakat ikut melemah.
Padahal, kata dia, kelompok masyarakat bawah yang banyak menjadi korban PHK atau pekerja sektor informal yang kehilangan pendapatan merupakan pendorong utama peningkatan konsumsi saat Ramadan dan Lebaran.
Namun kondisi yang ada justru menurunkan daya beli masyarakat yang sebelumnya bisa memacu pertumbuhan konsumsi.
"Di sisi lain pemerintah juga sudah berkomitmen menjaga pasokan supply selama wabah dan terutama lagi menyambut Ramadan dan Lebaran. Keran impor untuk produk pangan dibuka," ujar Piter.
Meski demikian, dia meyakini dengan dorongan kebijakan pemerintah juga sinergi bersama kalangan industri, maka berbagai kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Di mana, pasokan cukup, permintaan tidak mengalami lonjakan dan harga stabil.
"Demikian juga produk-produk hasil pertanian lokal. Dengan pemanfaatan jaringan online, rantai distribusi justru relatif terpangkas dan mendorong harga Lebih rendah," lanjut dia.
Sementara, perihal kekhawatiran pasokan daging yang dipicu tidak mencukupinya produksi dalam negeri, sementara impor tidak mudah dilakukan saat ini seiring langkah lockdown, dia berharap hal itu tidak terjadi.
"Semua faktor terkait supply dan demand barang-barang pangan terutama menjelang Ramadan dan Lebaran ini saya kira sangat dipahami oleh pemerintah. Tidak perlu ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan inflasi," tegasnya.
Stok Pangan Cukup
Stok beras secara nasional menjelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2020 dipastikan aman, mantul (mantab betul) dan tidak mempengaruhi inflasi nasional.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food StationTjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4).
"Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang. Aman dan Mantul," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/4).
Di tengah berjalannya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan Covid-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya, masyarakat dapat lebih mudah membeli bahan pokok dan menyambut datangnya Ramadan dengan perasaan tenang sehingga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk.
Menurut Mendag, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton.
Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton.
Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton," ungkap dia.
"Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020," ujar Mendag.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)