Pengamat Bantah Tiket Pesawat Mahal Biang Kerok Pariwisata Lesu
Mahalnya tiket pesawat dituding sebagai dalang lesunya sektor pariwisata di Tanah Air. Jumlah wisatawan dan okupansi atau tingkat hunian hotel yang menurun dianggap sebagai dampak mahalnya tarif transportasi udara. Menurunnya kinerja sektor pariwisata tidak sepenuhnya menjadi kesalahan maskapai.
Mahalnya tiket pesawat dituding sebagai dalang lesunya sektor pariwisata di Tanah Air. Jumlah wisatawan dan okupansi atau tingkat hunian hotel yang menurun dianggap sebagai dampak mahalnya tarif transportasi udara.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai menurunnya kinerja sektor pariwisata tidak sepenuhnya menjadi kesalahan maskapai yang menaikkan harga tiketnya. Ada hal lain yang juga turut mendorong anjloknya jumlah wisatawan dan okupansi hotel.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
-
Bagaimana cara memesan tiket kereta api wisata? Terlebih dengan memanfaatkan pemesanan online, calon penumpang bisa mendapatkan tiket tanpa harus mengantri di stasiun.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Bagaimana Abdurrahman Baswedan mendapatkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia? Ketika ia transit perjalanan di India, di sanalah biaya didapat dari hasil patungan mahasiswa untuk membelikan tiket pesawat.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
"Hotel mengeluh, turis mengeluh. Itu karena tidak bisa mengurusnya. Kita sudah 5.0, mereka masih 1.0. Kenapa pariwisata kurang? Ya itu karena Menteri Pariwisata tidak bisa mengurus sektor pariwisata kan. Jangan salahkan airline," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6).
Dia menyebutkan saat ini kemajuan teknologi kian pesat. Hotel atau penginapan harus mengikutinya, sebab, masyarakat zaman sekarang lebih senang memesan hotel dengan cara praktis melalui aplikasi online travel agent (OTA).
Menurutnya, pengelola hotel masih banyak yang ketinggalan zaman. Di saat mayoritas turis memesan hotel dan penginapan melalui OTA, mereka masih menjalankan bisnisnya secara manual. Sementara, jumlah hotel itu sendiri semakin banyak.
Selain itu, dia mengungkapkan masih banyak infrastruktur penunjang pariwisata yang belum menunjang sehingga harus dilakukan perbaikan. Misalnya jalan untuk masuk menuju lokasi wisata.
Dalam kesempatan serupa, Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim mengatakan lesunya industri pariwisata saat ini memang berkaitan dengan mahalnya tiket pesawat. Namun, andilnya tidak besar.
"Ada hubungannya tapi tidak bisa dikatakan hubungannya menjadi gara-gara turunnya jumlah penumpang bikin inflasi naik dan hotel turun," ujarnya.
Jika pariwisata menurun, disarankan agar mencari strategi lain untuk menggaet wisatawan. Kenaikan tarif tiket pesawat tidak dapat dihindari karena baik avtur maupun biaya operasi lainnya yang juga terus naik. Sehingga, maskapai harus melakukan penyesuaian harga tiket agar tetap bisa beroperasi.
"Dilihat lagi tiket mahal itu karena dia berhadapan dengan harga avtur naik yang relatif bersamaan dengan kurs dolar AS yang naik. Bukan semata karena turunnya jumlah penumpang yang gunakan pesawat," ujarnya.
Kedua hal tersebut membuat maskapai mau tidak mau menaikkan tarif tiketnya agar tidak bangkrut. Oleh karenanya, seharusnya turis bisa menyesuaikan diri dengan menggunakan moda transportasi lain yang tarifnya lebih terjangkau.
"Karena tiket pesawat kan mahal tapi mahalnya buat bayar kecepatan, kalau ke Bandung pakai jalur darat membutuhkan waktu 6 jam untuk sampai, kalau pesawat jadi setengah jam," tutupnya.
Baca juga:
Sampai 16 Juni, Beli Tiket Pesawat Thai Lion Air Diskon Hingga 50 Persen
Penumpang Domestik Turun Drastis, Adi Soemarmo Buka Jalur Penerbangan ke China
Kemenhub: Belum Ada Maskapai Asing Ajukan Izin Masuk Indonesia
Kemenhub Catat Pemudik Angkutan Umum Lebaran 2019 Turun, Terbesar dari Pesawat
Kemenhub Klaim Harga Tiket Pesawat Selama Libur Lebaran Turun 16 Persen
Maskapai Asing Dikhawatirkan Turunkan Industri Penerbangan RI
Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Turun 5 Persen di Lebaran