Pengamat ini kritik cara pemerintah atasi kemiskinan di Indonesia
"Pemerintah perlu memberi dukungan lebih dari kebijakan."
Pengamat Sosial dari Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi mengkritik cara pemerintah Jokowi-JK dalam mengatasi kemiskinan dalam negeri. Menurutnya, pemerintah selama ini hanya fokus pada faktor ekonomi saja. Padahal, sosial dan budaya seharusnya juga menjadi faktor pendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan itu sendiri.
"Pemerintah perlu memberi dukungan lebih dari kebijakan. Soal aspek ekonomi, program yang menyentuh masyarakat miskin tak selalu berjalan baik, memang faktor ekonomi memang harus," kata yogi kepada wartawan dalam diskusi Forum Berbagi info (FBI) di Jakarta, Senin (1/3).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kenapa Ridwan Kamil mengingatkan Presiden Jokowi tentang pembangunan IKN? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Meski demikian, faktor budaya serta sosial bisa mempengaruhi efektivitas pengentasan kemiskinan. Dia mencontohkan, selama ini di berbagai survei membuat indikator masyarakat miskin dengan rokok, padahal aspek itu berlatar belakang sosial dan budaya.
"Misal indikator kemiskinan di suatu kota, salah satu indikatornya adalah perokok. Ada survei masyarakat miskin katanya habis uang karena merokok. Ini karena budaya sosialnya merokok," tuturnya.
Selama ini, pemerintah hanya mengandalkan pengentasan kemiskinan melalui infrastruktur serta beberapa faktor strategis lainnya. Pemerintah Jokowi-JK melupakan cara pengentasan kemiskinan melalui faktor sosial dan budaya.
"Sebetulnya akselerasi menyelesaikan kemiskinan selalu dari infrastruktur dan lain lain. Padahal kalau lihat di Eropa, mereka masyarakat dilatih budaya mengentaskan prinsip personal sehingga lebih disiplin. Ke depan pemerintah harus pikirkan anggaran di aspek budaya," katanya.