Pengembangan industri hulu migas perlu keroyokan
Untuk meningkatkan produksi migas Indonesia perlu dilakukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Forum Komunikasi Kehumasan Industri Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (FKK Hulu Migas) menyatakan untuk meningkatkan produksi migas Indonesia perlu dilakukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Tahun ini ditargetkan sebanyak 1.178 sumur minyak dan gas dapat dilakukan pengeboran.
Ketua Forum Komunikasi Kehumasan Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (FKK Hulu Migas), Joang Laksanto, berharap ada komitmen yang sama dari semua stakeholder dalam masalah penyediaan energi ini.
"Tidak mungkin hanya SKK Migas, Kementerian ESDM serta KKKS yang hanya bekerja, namun diperlukan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan roda industri migas ini," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (8/4).
Saat ini telah terlihat ketidakselarasan koordinasi dalam industri ini. Hal itu diakui oleh Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI. Dia menyampaikan permasalahan tumpang tindih aturan dan kendala dalam perizinan serta masalah sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi menjadi persoalan yang belum terselesaikan.
Joang menuturkan hampir 33 persen masalah yang dihadapi KKKS eksplorasi adalah masalah non teknis. Kendala lainnya adalah finansial, operatorship, dan prioritas dari induk perusahaan sebesar 24 persen serta kendala ketidaktersediaan alat dan jasa penunjang sebesar 21 persen.
Kendala ini berakibat pada penundaan aktivitas operasi sehingga menyebabkan semakin tingginya biaya produksi. Pasalnya, industri hulu migas bergantung pada pemanfaatan teknologi tinggi yang alat-alatnya yang disewa dengan biaya yang tidak kecil. Akibatnya, semakin lama penundaan sebuah pekerjaan akibat kendala non teknis ini, semakin mahal pula biaya penyewaan alat.
Berdasarkan data SKK Migas, sepanjang Januari hingga Maret 2013, KKKS baru merealisasikan pemboran sumur pengembangan baru sebanyak 166 sumur, dari rencana awal pengeboran sumur pengembangan sebanyak 202 sumur dalam tiga bulan ini.
Sementara, pengeboran sumur konvensional dari Januari sampai Februari baru 8 sumur eksplorasi yang direalisasikan dari rencana 13 sumur. Sepanjang tahun ini, lebih dari 2.000 sumur akan dibor, baik sumur eksplorasi, pengembangan, maupun work over.
Dari kegiatan tersebut, ditargetkan ada tambahan produksi minyak bumi hingga 121.691 barel per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 938 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).